
Pantau - Jakarta jadi titik temu negara-negara Islam pekan ini. Di Gedung Nusantara, Senayan, suasana serius tapi penuh semangat terasa saat Ketua DPR RI Puan Maharani menutup Konferensi ke-19 Parlemen OKI (PUIC), Kamis (15/5/2025).
Puan bicara lugas soal komitmen bersama: semua negara anggota PUIC sepakat menyelesaikan konflik dengan jalur damai dan diplomasi. Yang utama dibahas tentu saja Palestina—isu yang terus membara dan belum kunjung usai.
“Deklarasi Jakarta sudah disepakati, isinya mendukung segala upaya perdamaian, diplomasi, dan rekonsiliasi,” ujar Puan.
Nada suaranya mantap, seolah ingin bilang: ini bukan sekadar omongan, tapi harus diwujudkan. Salah satu poin paling ditekankan adalah penyelesaian konflik Palestina-Israel. Semua sepakat solusi dua negara harus didorong, dan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza perlu dibuka tanpa batas.
“Kami, negara-negara PUIC, menyepakati agar solusi dua negara antara Palestina dan Israel bisa segera diselesaikan, serta akses kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka seluas-luasnya dan selebar-lebarnya,” tegas Puan.
Tapi pembahasan tak hanya berhenti di soal konflik. Forum ini juga bicara tentang bagaimana dunia Islam perlu menguatkan peran lewat soft power. Mulai dari pendidikan, peran perempuan, hingga anak muda, semuanya harus diberdayakan.
“Kami sepakat untuk mengawal tindak lanjut dari Deklarasi Jakarta secara konkret. Kami ingin upaya PUIC betul-betul diwujudkan dalam resolusi nyata,” tambahnya.
Puan juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam pembukaan konferensi. Menurutnya, dukungan Presiden menegaskan Indonesia berdiri teguh dalam perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Alhamdulillah, kemarin Pak Presiden hadir dan menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung Palestina. Sampai Palestina merdeka sepenuhnya, Indonesia tetap bersama PUIC dalam perjuangan ini,” tutup Puan.
- Penulis :
- Khalied Malvino