
Pantau - Pemerintah Inggris secara resmi menghentikan negosiasi perdagangan dengan Israel sebagai respons terhadap krisis kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza akibat blokade berkepanjangan oleh Tel Aviv.
Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy pada Selasa, 20 Mei 2025, dalam pernyataan resminya di House of Commons.
Lammy menegaskan bahwa blokade Israel “secara moral salah, tidak dapat dibenarkan, dan harus dihentikan.” Ia juga mengonfirmasi bahwa duta besar Israel telah dipanggil oleh pemerintah Inggris untuk menerima teguran resmi.
Starmer: Anak-anak Kelaparan Dibombardir, Ini Tidak Bisa Ditoleransi
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyuarakan keprihatinan serupa, menggambarkan penderitaan warga Gaza sebagai “benar-benar tidak dapat ditoleransi”.
“Tingkat penderitaan, anak-anak tak bersalah yang kembali dibombardir, benar-benar tidak dapat ditoleransi,” kata Starmer, seraya mendesak gencatan senjata segera dan peningkatan besar-besaran bantuan kemanusiaan.
Ia mengecam langkah Israel yang hanya mengizinkan masuknya bantuan dalam jumlah sangat terbatas ke Gaza.
Starmer menambahkan bahwa Inggris bersama Prancis dan Kanada telah mengeluarkan pernyataan bersama pada Senin, 19 Mei, yang memperingatkan Israel agar menghentikan serangan militer dan mencabut pembatasan bantuan, atau akan menghadapi langkah konkret lebih lanjut.
Ribuan Tewas, Respons Global Meningkat
Sejak berakhirnya fase pertama perjanjian gencatan senjata dengan Hamas pada Januari, Israel menghentikan pasokan ke Gaza pada 2 Maret dan kembali melancarkan serangan pada 18 Maret.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan terbaru telah menewaskan lebih dari 3.300 orang dan melukai lebih dari 9.350 lainnya.
Pada Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel hanya akan mengizinkan bantuan “minimal dan mendasar” masuk ke Gaza untuk mencegah citra kelaparan massal.
Sehari setelahnya, lima truk bantuan PBB berhasil memasuki Gaza melalui perlintasan Kerem Shalom usai menjalani pemeriksaan keamanan.
- Penulis :
- Balian Godfrey










