
Pantau - Sistem layanan kesehatan yang lumpuh di Jalur Gaza menimbulkan ancaman serius terhadap kelangsungan hidup anak-anak, demikian disampaikan juru bicara UNICEF di Palestina, Kazim Abu Khalaf, dalam jumpa pers pada Selasa, 4 Juni 2025.
Abu Khalaf menyatakan bahwa anak-anak di Gaza menghadapi situasi sangat sulit akibat perang yang terus berlangsung tanpa henti.
Ia menegaskan bahwa tidak ada tempat lain di dunia yang mencatat angka kematian anak setinggi Gaza setiap harinya.
Sejak 7 Oktober 2023, rata-rata 27 anak terbunuh setiap hari di wilayah tersebut.
Jika ditambah dengan korban luka, rata-rata anak yang terdampak mencapai 83 orang per hari selama 20 bulan terakhir.
Anak-anak juga merupakan kelompok paling rentan dalam menghadapi kelaparan ekstrem yang melanda Gaza.
Puluhan ribu anak dilaporkan mengalami malnutrisi akut dan memerlukan pengobatan segera.
Statistik awal menunjukkan lebih dari 40.000 anak telah menjadi yatim piatu sejak konflik berlangsung.
Jumlah anak yatim piatu ini diperkirakan akan terus bertambah seiring berlanjutnya kekerasan.
Anak-anak Gaza diprediksi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih dari dampak luka fisik akibat perang.
Selain itu, mereka juga harus menghadapi trauma psikologis dan emosional yang mendalam akibat pengalaman kekerasan dan kehilangan.
- Penulis :
- Balian Godfrey











