Pantau.com - Sebuah pesawat yang membawa 30 anak-anak Rusia ditahan di penjara Baghdad bersama dengan ibu mereka, lantaran dianggap berhubungan dengan ISIS. Beberapa di antaranya berusia tiga tahun,
Melansir RT, Senin (31/12/2018), mereka yangterbang dari Rusia ke Irak adalah 16 anak perempuan dan 14 anak laki-laki, yang sekarang menjalani pemeriksaan medis di Pusat Kesehatan Anak-anak Moskow.
"Dua puluh empat dari anak-anak ini berasal dari Republik Dagestan dan tiga dari Republik Chechnya," tulis pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov di saluran Telegram-nya. Sementara Tiga anak di bawah umur lainnya berasal dari Wilayah Penza dan dari Moskow.
Baca juga: Kasus Jamal Khashoggi Bukan Krisis Bagi Arab Saudi
Operasi tingkat tinggi ini merupakan terobosan menggagagalkan kisah dramatis anak-anak Rusia yang pergi ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Lebih dari 120 anak-anak seperti itu sekarang ditahan di penjara Irak bersama ibu-ibu mereka dan mengeluarkan mereka bukanlah tugas yang mudah. Butuh upaya beberapa kementerian, termasuk Kementerian Luar Negeri Rusia dan komisi khusus yang diawasi oleh ombudsman untuk hak anak-anak, Anna Kuznetsova.
“Operasi pertama untuk mengembalikan anak-anak dari penjara Baghdad. 30 anak pertama, ”tulis Kuznetsova di halaman Vkontakte-nya, di depan misi. Pesawat itu juga membawa bantuan kemanusiaan - pakaian hangat, mainan dan 70 kg permen - untuk anak-anak dan ibu mereka yang tetap di penjara.
Diperkirakan 700 anak di bawah umur diketahui telah dibawa oleh orang tua jihadis mereka ke zona konflik Timur Tengah dari Rusia.
Baca juga: Swedia Nyaris Dikerjai Teror ISIS
- Penulis :
- Widji Ananta
