
Pantau - Sebuah studi terbaru dari Common Sense Media mengungkap bahwa 72 persen remaja di Amerika Serikat telah mencoba menjalin hubungan pertemanan dengan kecerdasan buatan (AI) melalui chatbot percakapan personal.
Penelitian ini difokuskan pada interaksi remaja berusia 13 hingga 17 tahun dengan chatbot AI, dan menunjukkan tren signifikan dalam cara generasi muda membangun relasi sosial di era digital.
Sebanyak 52 persen responden mengaku sebagai pengguna reguler chatbot AI.
Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari University of Chicago pada April hingga Mei 2025 dan melibatkan 1.060 remaja sebagai sampel representatif.
Chatbot Jadi Alternatif Sosial, Tapi Kepercayaan Tetap Rendah
Hasil survei menunjukkan bahwa 46 persen remaja menganggap chatbot AI hanya sebagai alat atau program, sementara 33 persen lainnya menggunakannya sebagai sarana interaksi sosial.
Menariknya, sepertiga responden merasa bahwa berbicara dengan chatbot AI bisa lebih memuaskan dibandingkan berbicara dengan teman nyata, meskipun sebagian lainnya justru tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Walau popularitas chatbot meningkat, sekitar 50 persen remaja menyatakan mereka tidak sepenuhnya memercayai informasi yang diberikan oleh chatbot AI.
Meski begitu, mayoritas remaja (80 persen) tetap menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman nyata ketimbang chatbot AI, menandakan bahwa relasi sosial di dunia nyata masih menjadi prioritas utama bagi kelompok usia ini.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf