
Pantau - Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengecam keras pembunuhan warga sipil dan sistem distribusi bantuan yang dijalankan pemerintah Israel di Jalur Gaza, dalam pernyataan resminya di hadapan House of Commons, Senin (21/7/2025).
Lammy menyatakan keprihatinan mendalam atas jatuhnya korban sipil dalam konflik yang terus berlangsung di Gaza.
"Saya benar-benar mengutuk pembunuhan warga sipil yang berupaya memenuhi kebutuhan dasar mereka," ungkapnya di parlemen.
Ia juga menuntut pertanggungjawaban dari pemerintah Israel atas tindakan militernya terhadap warga sipil, termasuk anak-anak.
"Pemerintah Israel harus bertanggung jawab atas justifikasi militer apa yang dapat diberikan atas serangan yang telah menewaskan anak-anak yang putus asa dan kelaparan," tegasnya.
Kritik Terhadap Model Bantuan Israel di Gaza
Lammy menyebut sistem pengiriman bantuan yang dijalankan pemerintah Israel sebagai "tidak manusiawi, berbahaya, dan merampas martabat kemanusiaan warga Gaza".
Ia menyatakan bahwa model tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan memaksa warga sipil berebut air dan makanan secara tidak aman.
Lammy juga mengecam proposal dari Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang disebut ingin memindahkan seluruh warga Gaza ke Rafah dan hanya mengizinkan warga Palestina tetap tinggal jika mereka bersedia beremigrasi.
Ia menyebut rencana itu sebagai "visi kejam yang tidak boleh terjadi".
Meski Inggris tetap mendukung hak Israel untuk mempertahankan keamanan dan eksistensinya, Lammy mengingatkan bahwa tindakan Israel saat ini merusak posisinya di dunia.
"Tindakan Israel menyebabkan kerusakan yang tak terkira terhadap posisi Israel di dunia dan merongrong keamanan jangka panjangnya," ujarnya.
Inggris dan 27 Negara Kecam Krisis Kemanusiaan di Gaza
Pada hari yang sama, Inggris bersama 27 negara lainnya dan Uni Eropa mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam penderitaan warga sipil di Gaza.
Pernyataan tersebut menyebut bahwa penderitaan warga sipil telah mencapai taraf parah dan sistem bantuan Israel memicu ketidakstabilan.
Disebutkan pula bahwa lebih dari 800 warga Palestina tewas saat berupaya mendapatkan bantuan dasar seperti air dan makanan.
"Penolakan pemerintah Israel terhadap bantuan kemanusiaan yang esensial untuk warga sipil merupakan hal yang tidak dapat diterima," bunyi pernyataan bersama tersebut.
Tambahan Bantuan Inggris untuk Gaza
Sebagai bentuk komitmen kemanusiaan, David Lammy mengumumkan bahwa Inggris akan memberikan tambahan bantuan sebesar 40 juta poundsterling (sekitar 54 juta dolar AS) untuk Gaza sepanjang tahun 2025.
Dari jumlah tersebut, 7,5 juta poundsterling akan disalurkan melalui UK-Med, lembaga amal medis asal Inggris.
Menurut data terbaru otoritas kesehatan Gaza per Senin, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menembus angka 59.000 jiwa.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










