Tampilan mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Kremlin Isyaratkan Putaran Baru Perundingan Damai Rusia-Ukraina Akan Digelar Pekan Ini

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kremlin Isyaratkan Putaran Baru Perundingan Damai Rusia-Ukraina Akan Digelar Pekan Ini
Foto: (Sumber: Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. ANTARA/Xinhua/Evgeny Sinitsyn/aa.)

Pantau - Pemerintah Rusia menyampaikan harapan agar putaran baru perundingan damai antara Rusia dan Ukraina dapat terlaksana pada pekan ini, meskipun tidak mengharapkan adanya terobosan besar dalam waktu dekat.

Moskow Siap Bahas Konflik Ukraina di Turki

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa waktu pasti perundingan akan diumumkan segera setelah pihak Rusia siap.

"Rusia tidak mengharapkan adanya terobosan ajaib dalam perundingan tersebut," ungkapnya dalam keterangan kepada wartawan.

Peskov menegaskan bahwa penyelesaian konflik Ukraina merupakan isu yang sangat kompleks dan membutuhkan proses yang panjang.

Ia menambahkan bahwa kesepakatan pertukaran tahanan perang yang sudah tercapai saat ini telah menjadi hasil positif dari dialog yang berlangsung.

Topik Perundingan Dinilai Rumit dan Sensitif

Menurut Peskov, sejak 2022, Ukraina telah melarang perundingan langsung antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Topik yang dibahas dalam perundingan mendatang disebut sangat rumit, termasuk rancangan nota yang telah dipertukarkan pada pertemuan sebelumnya.

Ia menolak memberikan prediksi mengenai kapan konflik dapat diselesaikan, karena proses tersebut sangat tergantung pada berbagai faktor eksternal dan internal.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video menyatakan bahwa perundingan damai berikutnya akan diselenggarakan di Turki pada Rabu.

Pertukaran Tahanan dan Pengembalian Jenazah Jadi Prioritas

Dua putaran perundingan damai telah digelar di Istanbul pada 16 Mei dan 2 Juni.

Hasil penting dari pertemuan terakhir adalah kesepakatan pertukaran tahanan perang, terutama bagi tahanan yang terluka parah dan masih muda.

Kedua pihak juga sepakat untuk memulangkan jenazah sebanyak 6.000 tentara dari masing-masing pihak.

Isu Global dan Ketegangan Nuklir Jadi Perhatian

Peskov mengungkap adanya kemungkinan pertemuan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk membahas ketegangan global, termasuk isu nuklir.

Namun, ia menyebut belum ada alasan kuat untuk menggelar pertemuan tersebut saat ini.

Ia menyoroti peningkatan tensi militer dan militerisasi nuklir di sejumlah kawasan, yang memicu kekhawatiran Moskow terhadap keamanan nasional.

Pemerintah Rusia, lanjutnya, tengah mempersiapkan langkah strategis melalui kementerian terkait untuk menghadapi perkembangan situasi global.

Peskov juga berharap perbedaan pandangan antara Azerbaijan dan Rusia soal Ukraina tidak mengganggu hubungan bilateral kedua negara.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan