billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Militer Thailand Serang Kamboja Lewat Udara Usai Diserang Roket Grad di Perbatasan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Militer Thailand Serang Kamboja Lewat Udara Usai Diserang Roket Grad di Perbatasan
Foto: Arsip - Pengamanan oleh tentara Thailand (sumber: Anadolu)

Pantau - Militer Thailand melancarkan serangan udara terhadap posisi pasukan Kamboja pada Kamis, 24 Juli 2025, sebagai respons atas serangan roket Grad yang diluncurkan dari wilayah Kamboja ke dua provinsi Thailand.

Bentrokan bersenjata antara kedua negara terjadi pada Kamis dini hari sekitar pukul 07.45 WIB di wilayah perbatasan yang masih disengketakan, dan meningkat secara signifikan setelah baku tembak antara pasukan darat.

Komando Wilayah Militer ke-2 Angkatan Darat Kerajaan Thailand menyatakan bahwa Kamboja menggunakan sistem peluncur roket BM-21 Grad untuk menyerang wilayah Provinsi Sisaket sekitar pukul 09.40 WIB.

Sebagai balasan, militer Thailand mengerahkan enam jet tempur F-16 milik Angkatan Udara pada pukul 10.51 untuk menyerang posisi militer Kamboja.

"Pada pukul 10.58, pilot melaporkan bahwa serangan berhasil mengenai posisi Batalion Infanteri ke-8 dan ke-9 Kamboja," ungkap Komando Wilayah Militer ke-2.

Kronologi Bentrokan di Perbatasan

Sebelum kontak senjata dimulai, stasiun Thai PBS melaporkan adanya drone pengintai milik Kamboja yang terbang di atas posisi pasukan Thailand.

Tak lama kemudian, pasukan darat Kamboja yang dipersenjatai dengan pelontar granat dan senapan otomatis mendekati posisi tersebut, memicu ketegangan.

Militer Thailand sempat mengeluarkan permintaan agar pasukan Kamboja mundur guna mencegah eskalasi, namun artileri Kamboja mulai menembaki wilayah Thailand sekitar satu jam kemudian.

Bentrokan meluas dengan penggunaan senjata otomatis dan artileri berat, disusul dengan peluncuran roket Grad oleh Kamboja yang menghantam wilayah di Provinsi Sisaket dan Surin.

Laporan dari France24 menyebutkan bahwa bentrokan terjadi di sedikitnya enam lokasi sepanjang garis perbatasan.

Eskalasi Ketegangan Sejak Insiden Mei

Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Surasant Kongsiri, mengonfirmasi bahwa seluruh pos pemeriksaan perbatasan dengan Kamboja telah ditutup karena eskalasi konflik.

Ketegangan ini dipicu oleh insiden bentrokan pada 28 Mei 2025 di zona netral perbatasan yang masih disengketakan oleh kedua negara.

Zona tersebut merupakan salah satu dari lima titik yang belum terselesaikan berdasarkan Nota Kesepahaman tentang Survei dan Penetapan Batas Darat yang ditandatangani oleh Thailand dan Kamboja.

Sejak insiden Mei, Thailand telah memperketat pengawasan di area perbatasan, termasuk memperpendek jam operasional pos lintas batas dan meningkatkan jumlah pasukan keamanan.

Penulis :
Leon Weldrick
Editor :
Tria Dianti