billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Sisi dan Macron Sepakat Dukung Gencatan Senjata Gaza, Prancis Akan Akui Negara Palestina di Sidang PBB

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Sisi dan Macron Sepakat Dukung Gencatan Senjata Gaza, Prancis Akan Akui Negara Palestina di Sidang PBB
Foto: (Sumber: Orang-orang melakukan protes untuk menyerukan pengangkatan semua pembatasan terhadap bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza di Sakhnin, Israel utara, Jumat (25/7/2025). ANTARA/Xinhua/Jamal Awad/aa.)

Pantau - Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi dan Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan percakapan via telepon pada Sabtu, 26 Juli 2025, guna membahas langkah mediasi untuk mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza.

Seruan Gencatan Senjata dan Pengakuan Negara Palestina

Keduanya menekankan pentingnya penyaluran bantuan kemanusiaan yang memadai dan tepat sasaran bagi rakyat Gaza yang terdampak konflik.

Mereka juga sepakat bahwa solusi atas isu Palestina harus bersifat adil dan komprehensif, serta berdasarkan resolusi-resolusi legitimasi internasional.

Dalam pembicaraan tersebut, al-Sisi menyambut baik pengumuman Presiden Macron tentang niat resmi Prancis untuk mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 yang akan digelar pada September 2025.

Ia menyebut keputusan tersebut sebagai langkah penting dalam mewujudkan solusi dua negara yang telah lama diperjuangkan.

Dukungan terhadap Konferensi Internasional untuk Isu Palestina

Presiden Mesir juga menegaskan dukungan negaranya terhadap inisiatif bersama Prancis dan Arab Saudi untuk menyelenggarakan konferensi internasional tingkat tinggi yang bertujuan menyelesaikan isu Palestina secara menyeluruh.

Konferensi tersebut direncanakan akan berlangsung di New York pada akhir Juli 2025, dengan melibatkan berbagai pihak internasional.

Sementara itu, Macron menyampaikan dukungan penuh terhadap peran Mesir sebagai mediator dalam upaya penghentian kekerasan di Gaza.

Menurut data dari otoritas kesehatan Gaza, kampanye militer Israel sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 59.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 143.000 lainnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf