Pantau - Kelompok bersenjata Houthi di Yaman menyatakan pada Minggu malam, 27 Juli 2025 waktu setempat, bahwa mereka akan mulai menargetkan semua kapal asing yang memiliki hubungan dengan Israel, tanpa memandang kewarganegaraan maupun tujuan pelayaran kapal tersebut.
"Eskalasi ini mencakup penargetan semua kapal milik perusahaan mana pun yang berurusan dengan pelabuhan Israel, tanpa memandang kewarganegaraan mereka dan di mana pun mereka berada, (selama masih berada) dalam jangkauan pasukan kami," ujar juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, dalam siaran televisi al-Masirah.
Ancaman Meluas dan Seruan Tekanan Internasional terhadap Israel
Dalam pernyataannya, Yahya Sarea juga memperingatkan semua perusahaan pelayaran internasional agar segera menghentikan hubungan dagang mereka dengan pelabuhan-pelabuhan di Israel.
"Jika mereka ingin menghindari eskalasi ini," lanjutnya, "kami menyerukan kepada semua negara untuk menekan Israel agar menghentikan agresi dan mencabut blokade di Jalur Gaza."
Langkah ini merupakan bagian dari sikap solidaritas Houthi terhadap rakyat Palestina serta bentuk tekanan terhadap Israel atas operasi militernya di Gaza.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, telah secara aktif menyerang kapal-kapal yang dianggap memiliki kaitan dengan Israel sejak November 2023.
Riwayat Serangan terhadap Kapal Komersial
Pada bulan ini, Houthi mengklaim telah menenggelamkan dua kapal komersial di Laut Merah, yaitu Magic Seas dan Eternity C.
Dengan demikian, sepanjang tahun 2024, total empat kapal telah menjadi target serangan dan berhasil ditenggelamkan oleh kelompok tersebut.
Sebelumnya, pada tahun 2023, Houthi juga menyita kapal Galaxy Leader dan menahan awak kapalnya.
Meskipun awak kapal tersebut akhirnya dibebaskan melalui mediasi Oman, kapal Galaxy Leader masih berada di bawah kendali kelompok Houthi hingga saat ini.
- Penulis :
- Aditya Yohan
