Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Hamas Siap Kirim Bantuan untuk Sandera Israel, Asalkan Serangan Udara Dihentikan dan Koridor Kemanusiaan Dibuka

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Hamas Siap Kirim Bantuan untuk Sandera Israel, Asalkan Serangan Udara Dihentikan dan Koridor Kemanusiaan Dibuka
Foto: (Sumber: Orang-orang berdemonstrasi di Tel Aviv, Israel pada 6 Juli 2025 menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza dan kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan sandera. ANTARA/Xinhua/Jamal Awad)

Pantau - Hamas menyatakan kesiapannya untuk memenuhi permintaan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) guna mengirimkan makanan dan obat-obatan kepada tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza, dengan syarat dibukanya koridor kemanusiaan secara permanen dan dihentikannya serangan udara oleh Israel selama proses pengiriman.

Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, pada Minggu, 3 Agustus 2025.

Bantuan Ditawarkan, Tapi Bersyarat

Abu Obeida menjelaskan bahwa Hamas tidak menolak permintaan ICRC, namun menegaskan pentingnya kondisi lapangan yang memungkinkan bantuan kemanusiaan dikirim secara aman.

Ia menyebut dua syarat utama, yaitu "pembukaan koridor kemanusiaan yang normal dan permanen untuk pengiriman makanan dan obat-obatan ke semua wilayah di Jalur Gaza" serta "penghentian segala bentuk serangan udara musuh selama pengiriman paket untuk tawanan".

Obeida juga menegaskan bahwa Brigade Al-Qassam tidak berniat membuat para sandera kelaparan.

"Mereka makan apa yang dimakan oleh pejuang dan rakyat kami dan mereka tidak akan menerima perlakuan khusus mengingat kejahatan kelaparan dan blokade", ujarnya.

Respons Terhadap Permintaan Netanyahu dan Tekanan Publik

Pernyataan ini muncul beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghubungi Kepala Regional ICRC, Julien Lerisson, untuk meminta intervensi darurat dalam memastikan pasokan makanan dan perawatan bagi para sandera Israel di Gaza.

Desakan internasional dan tekanan domestik terhadap pemerintah Israel meningkat setelah Hamas dan Jihad Islam Palestina merilis sejumlah video antara 31 Juli hingga 2 Agustus yang menunjukkan tiga sandera Israel dalam kondisi fisik lemah.

Video-video tersebut memicu protes publik di Israel, dengan warga menuntut pemerintah segera mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk menjamin pembebasan para sandera.

Penulis :
Ahmad Yusuf