billboard mobile
HOME  ⁄  Geopolitik

Brasil Gugat Tarif Ekspor Tinggi AS di WTO, Sebut Langgar Prinsip Perdagangan Global

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Brasil Gugat Tarif Ekspor Tinggi AS di WTO, Sebut Langgar Prinsip Perdagangan Global
Foto: Foto udara yang diambil pada 3 April 2025 menunjukkan pemandangan pelabuhan di Rio de Janeiro, Brasil (sumber: Xinhua/Wang Tiancong)

Pantau - Brasil resmi mengajukan gugatan terhadap kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Langkah ini diambil menyusul diberlakukannya tarif baru yang dianggap melanggar prinsip perdagangan internasional dan berdampak signifikan terhadap ekspor Brasil.

Brasil Ajukan Konsultasi Formal ke WTO

Kementerian Luar Negeri Brasil menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan "permohonan konsultasi" kepada WTO.

Permohonan ini merupakan tahapan awal dalam proses penyelesaian sengketa sebelum dibentuk panel khusus.

Tarif yang dipermasalahkan diberlakukan melalui dua perintah eksekutif Presiden Trump yang dikeluarkan pada 2 April dan 30 Juli 2025.

Kebijakan tersebut didasarkan pada International Emergency Economic Powers Act (IEEPA) dan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan AS tahun 1974.

Secara kolektif, dua dasar hukum ini memungkinkan Pemerintah AS menetapkan tarif hingga 50 persen terhadap produk impor dari Brasil.

"AS secara terang-terangan melanggar komitmen inti yang telah disepakati di WTO seperti prinsip memberikan perlakuan yang sama kepada semua negara (most-favored-nation principle) dan batas atas tarif yang telah dinegosiasikan dalam kerangka organisasi tersebut," ungkap Kementerian Luar Negeri Brasil dalam pernyataan resminya.

Produk Terdampak dan Langkah Lanjutan

Tarif baru ini mulai berlaku pada Rabu pekan ini dan tercatat sebagai tarif tertinggi yang pernah dikenakan AS terhadap ekspor Brasil.

Kementerian Perdagangan Brasil memperkirakan bahwa sekitar 35,9 persen dari total ekspor ke AS akan terdampak langsung.

Produk-produk yang dikenakan tarif tinggi antara lain daging dan kopi.

Sementara itu, beberapa komoditas utama yang dikecualikan meliputi jus jeruk, pesawat sipil, minyak bumi, kendaraan dan suku cadangnya, pupuk, serta produk energi.

Pemerintah Brasil menegaskan komitmennya terhadap penyelesaian melalui jalur diplomasi.

"Pemerintah Brasil menegaskan kembali kesediaannya untuk bernegosiasi dan berharap bahwa konsultasi ini akan berkontribusi terhadap penyelesaian masalah tersebut," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Pada Selasa, 5 Agustus 2025, sebuah resolusi resmi dalam Buletin Pemerintah Brasil memberikan kewenangan kepada kementerian untuk memulai proses penyelesaian sengketa di WTO.

Kedua pihak dijadwalkan menentukan tanggal dan lokasi konsultasi dalam beberapa minggu mendatang.

Mekanisme penyelesaian sengketa WTO bertujuan memastikan seluruh anggota mematuhi perjanjian dagang dan memberikan hak untuk menggugat kebijakan yang dinilai bertentangan.

Penulis :
Leon Weldrick
Editor :
Tria Dianti