Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Macron Sewa Detektif Swasta untuk Selidiki Pemengaruh AS Candace Owens dalam Kasus Pencemaran Nama Baik

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Macron Sewa Detektif Swasta untuk Selidiki Pemengaruh AS Candace Owens dalam Kasus Pencemaran Nama Baik
Foto: (Sumber: Istri Presiden Prancis Brigitte Macron (kanan) saat jamuan makan malam di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/5/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA))

Pantau - Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, menyewa firma detektif swasta Nardello & Co untuk menyelidiki pemengaruh AS, Candace Owens, yang mereka gugat terkait tuduhan bahwa Brigitte terlahir sebagai laki-laki.

Gugatan di AS dan Hasil Penyelidikan

Gugatan diajukan pada akhir Juli 2025 di Delaware, Amerika Serikat, setelah penyelidikan Nardello & Co yang bertujuan mengetahui pemicu ketertarikan Owens terhadap Brigitte Macron.

Hasil penyelidikan menunjukkan media Rusia turut memberitakan isu tersebut, namun tidak ditemukan bukti bahwa Owens pernah bertemu tokoh media atau pejabat Rusia.

Pada Februari 2025, Owens meluncurkan program internet "Becoming Brigitte" dalam delapan episode yang mempertanyakan identitas gender ibu negara Prancis.

Latar Belakang Kasus

Kasus serupa sebelumnya menjerat jurnalis independen Natacha Rey, yang pada 10 Juli 2025 dibebaskan oleh Pengadilan Banding Paris.

Rey dan Amandine Roy sempat dihukum oleh Pengadilan Banding Caen pada Juni 2023 karena pencemaran nama baik, dan pada September 2024 dijatuhi denda €13.500 (sekitar Rp236 juta) oleh pengadilan Paris.

Desas-desus tentang identitas Brigitte Macron bermula pada 2021 ketika Rey mengklaim bahwa ia terlahir sebagai laki-laki, lalu isu itu viral.

Pada Maret 2024, Emmanuel Macron mengecam penyebaran kabar bohong tersebut dan menyebut hal terburuk yang ia hadapi sebagai presiden adalah “informasi palsu dan cerita yang dibuat-buat” yang mengganggu kehidupan pribadinya.

Penulis :
Aditya Yohan