
Pantau - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mendesak Israel agar berhenti menyangkal tanggung jawab atas bencana kelaparan yang melanda Jalur Gaza.
"Inilah waktunya bagi otoritas Israel untuk berhenti menyangkal bencana kelaparan yang mereka ciptakan di Gaza," kata Kepala UNRWA Philippe Lazzarini melalui media sosial pada Sabtu (23/8/2025).
Seruan Mendesak untuk Akhiri Krisis
Lazzarini juga menyerukan agar semua pihak yang memiliki pengaruh segera bertindak guna mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza.
"Semua yang memiliki pengaruh harus memanfaatkannya dengan tekad dan tanggung jawab moral. Setiap jam sangat berarti," ujarnya.
Menurut Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), bencana kelaparan resmi dinyatakan terjadi di Kegubernuran Gaza pada Jumat (22/8).
IPC juga memproyeksikan bahwa bencana tersebut dapat meluas ke wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza pada akhir September 2025.
Dampak Agresi Israel
Serangan Israel ke Jalur Gaza yang dimulai sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina.
Agresi itu juga menghancurkan infrastruktur Gaza dan menyebabkan kematian karena kelaparan, pengungsian paksa, serta merebaknya penyakit.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Zionis Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) akibat perang yang dilancarkannya di wilayah kantong tersebut.
- Penulis :
- Aditya Yohan