
Pantau - Pemerintah Venezuela secara resmi meminta dukungan dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, untuk menghadapi eskalasi ancaman dari Amerika Serikat yang dinilai mengancam perdamaian kawasan Karibia.
"Kami telah meminta dukungan Sekjen PBB Guterres untuk memulihkan akal sehat. Dalam konteks ini, kami telah menyatakan keprihatinan tentang pengerahan unit militer AS dan bahkan senjata nuklir di kawasan Karibia, yang merusak perdamaian," ujar Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil melalui akun Telegram pada Selasa (26/8).
Gil mengingatkan bahwa kawasan Amerika Latin dan Karibia telah dideklarasikan sebagai zona damai oleh Komunitas Negara-negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC) sejak tahun 2014, dan deklarasi tersebut telah dikonfirmasi oleh PBB.
Namun, ia menilai bahwa status zona damai kini terancam akibat aktivitas militer Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Venezuela Tolak Tuduhan Kartel Narkoba dan Kecam Retorika AS
Menteri Luar Negeri Yvan Gil juga membantah apa yang disebutnya sebagai “narasi palsu” yang digunakan oleh Amerika Serikat untuk membenarkan potensi agresi militer terhadap Venezuela.
Ia mengutip data dari Laporan Narkoba Dunia yang menyebutkan bahwa tidak ada tanaman ilegal yang tumbuh di wilayah Venezuela dan pemerintah Venezuela aktif memerangi perdagangan narkoba.
Presiden Nicolas Maduro sebelumnya menyatakan bahwa Venezuela tengah mengerahkan seluruh kekuatan nasional untuk menghadapi ancaman dari Amerika Serikat yang dianggap membahayakan keamanan nasional dan regional.
Pada bulan Februari lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebut Kartel de los Soles yang berbasis di Venezuela sebagai organisasi teroris global.
Pernyataan itu diperkuat pada 19 Agustus oleh juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt yang mengatakan bahwa Donald Trump siap menggunakan "setiap elemen kekuatan Amerika" untuk memerangi perdagangan narkoba, termasuk melalui kemungkinan operasi militer di Venezuela.
Media internasional melaporkan bahwa AS telah mengerahkan sedikitnya tiga kapal perang dengan lebih dari 4.000 marinir dan pelaut ke wilayah perairan Amerika Latin dan Karibia sebagai bagian dari operasi kontra-narkoba.
Ketegangan Semakin Meningkat
Ketegangan antara Washington dan Caracas terus meningkat sejak awal Agustus 2025, menyusul kebijakan dan pernyataan keras dari kedua belah pihak.
Jaksa Agung AS Pam Bondi bahkan menawarkan hadiah sebesar 50 juta dolar AS atau sekitar Rp817,4 miliar untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Amerika Serikat menuduh Maduro sebagai pemimpin dari Cartel de los Soles, tuduhan yang secara konsisten dibantah oleh pemerintah Venezuela.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti