billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Usai Serangan Israel, Qatar Percepat Pembaruan Pakta Pertahanan dengan Amerika Serikat

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Usai Serangan Israel, Qatar Percepat Pembaruan Pakta Pertahanan dengan Amerika Serikat
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Pemandangan gedung bertingkat di Doha, Qatar. ANTARA/Anadolu/py)

Pantau - Pemerintah Qatar mempercepat proses pembaruan pakta pertahanan dengan Amerika Serikat menyusul serangan udara Israel yang menghantam wilayah Doha pekan lalu, memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan Teluk.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, menyatakan bahwa insiden tersebut mempercepat jalannya proses pembaruan perjanjian strategis yang sebenarnya sudah berlangsung sejak sebelumnya.

Qatar dan AS telah menjalin kerja sama pertahanan sejak penandatanganan pakta pada Juni 1992.

Pertemuan Tingkat Tinggi Tegaskan Komitmen Keamanan

Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menggelar pertemuan penting dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang tiba di Doha setelah kunjungan resminya ke Israel.

Pertemuan tersebut membahas penguatan hubungan bilateral, dengan fokus utama pada isu keamanan dan stabilitas regional.

Rubio menegaskan kembali komitmen penuh Washington terhadap pertahanan Qatar dan upaya menjaga keseimbangan strategis di kawasan Teluk.

Ia juga mengapresiasi peran aktif Qatar sebagai mediator dalam konflik Israel-Hamas, termasuk dalam pembebasan sandera dan penghentian kekerasan.

“Washington dan Doha hampir merampungkan perjanjian kerja sama pertahanan yang ditingkatkan,” ujar Menlu AS itu.

Respons Regional dan Posisi Qatar dalam Konflik Gaza

Langkah percepatan pembaruan pakta ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan pasca-serangan udara Israel ke Qatar, yang menuai kecaman luas dari dunia internasional.

KTT Darurat Arab-Islam yang digelar di Doha mengecam agresi Israel dan menyatakan solidaritas terhadap kedaulatan Qatar sebagai negara merdeka.

Qatar, bersama Mesir dan Amerika Serikat, terus memainkan peran strategis dalam proses mediasi konflik Gaza yang telah menyebabkan hampir 65.000 korban jiwa warga Palestina sejak Oktober 2023.

Meski menghadapi tekanan geopolitik yang tinggi, Qatar tetap berkomitmen menjalankan peran diplomatiknya di tengah ketegangan regional.

Pembaruan perjanjian pertahanan dengan AS dinilai sebagai langkah kunci untuk memperkuat pertahanan nasional sekaligus menegaskan posisi Qatar di panggung diplomasi internasional.

Penulis :
Aditya Yohan