
Pantau - Pemerintah Sudan menuding pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) melakukan pengeboman terhadap sebuah masjid di El Fasher, ibu kota Darfur Utara, pada Jumat (19/9) saat salat subuh yang menewaskan lebih dari 70 warga sipil.
Serangan Saat Salat Subuh
Kementerian Luar Negeri Sudan mengutuk "agresi teroris yang keji" terhadap masjid di lingkungan Al-Daraja, ungkap pernyataan resmi pemerintah.
Serangan tersebut menyebabkan sejumlah jemaah mengalami luka-luka dan menghancurkan sebagian bangunan masjid.
Kementerian menegaskan bahwa aksi ini merupakan "pelanggaran terang-terangan terhadap norma agama dan konvensi internasional" yang melindungi warga sipil dan tempat ibadah.
Kelompok sukarelawan di El Fasher melaporkan lebih dari 75 orang tewas, termasuk 20 pengungsi dari kamp Abu Shouk.
Mereka menyebut serangan dilakukan dengan drone yang dioperasikan oleh RSF saat jemaah sedang melaksanakan salat subuh, ungkap relawan.
Kecaman dan Krisis Berkepanjangan
Pemerintah Sudan mengecam RSF atas pelanggaran sistematis terhadap warga sipil dan infrastruktur, serta mendesak komunitas internasional bertindak melawan "terorisme yang menargetkan warga sipil tak bersenjata."
Hingga kini, RSF belum memberikan komentar resmi terkait tuduhan tersebut.
Bentrokan antara RSF dan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) beserta sekutunya telah berlangsung di El Fasher sejak Mei.
Secara keseluruhan, perang antara SAF dan RSF yang pecah sejak April 2023 telah menewaskan puluhan ribu orang di Sudan.
Konflik tersebut juga memaksa jutaan orang mengungsi dan memperparah krisis kemanusiaan yang melanda negara itu.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti