
Pantau - Pemerintah federal Amerika Serikat resmi memasuki masa penutupan atau shutdown pada Rabu, 1 Oktober 2025, setelah Kongres gagal meloloskan rancangan undang-undang pendanaan.
Layanan Publik Terganggu dan Pegawai Tanpa Gaji
Penutupan ini merupakan yang pertama dalam hampir tujuh tahun terakhir.
Akibatnya, ratusan ribu pegawai federal terpaksa mengambil cuti tanpa gaji.
Sejumlah layanan publik juga kemungkinan ditangguhkan atau mengalami penundaan.
Selain itu, rilis data ekonomi dari pemerintah federal berpotensi ikut terganggu.
Shutdown ini dimulai hanya beberapa jam setelah Senat AS gagal meloloskan rancangan undang-undang pendanaan jangka pendek yang seharusnya bisa menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sementara waktu.
Perdebatan Tunjangan Kesehatan Jadi Pemicu
Resolusi lanjutan yang diajukan anggota Senat dari Partai Republik ditolak oleh Partai Demokrat karena tidak mencapai ambang 60 suara yang diperlukan.
Dalam perdebatan terakhir, tunjangan kesehatan menjadi isu utama.
Partai Demokrat menuntut adanya perluasan perawatan kesehatan, termasuk perpanjangan subsidi dalam Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Affordable Care Act/ACA) yang dijadwalkan berakhir pada akhir tahun ini.
Selain itu, mereka juga menekan agar kelayakan cakupan ACA dipulihkan untuk imigran tertentu yang tinggal secara legal di AS, termasuk pengungsi dan pencari suaka.
Sementara itu, Partai Republik menolak tuntutan tersebut dan mendorong agar level pendanaan pemerintah saat ini dipertahankan sementara untuk memberi waktu lebih dalam proses negosiasi.
Pada Selasa, kedua kubu saling menyalahkan.
Masing-masing pihak menuding lawannya sebagai pihak yang bertanggung jawab mendorong pemerintahan menuju kondisi shutdown.
- Penulis :
- Leon Weldrick