
Pantau - PT Pertamina (Persero) dinilai berhasil menjaga ketahanan energi nasional karena perannya sebagai perusahaan energi terintegrasi dari hulu ke hilir, dengan tata kelola yang dinilai unggul dan komitmen tinggi terhadap transisi energi bersih.
Distribusi Luas dan Infrastruktur Kuat Jadi Kunci Utama
Pengamat energi Inas Nasrullah Zubir menyatakan keberhasilan Pertamina didukung oleh tata kelola yang baik, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa (procurement).
"Tak heran jika dari sisi distribusi, Pertamina mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil. Pelayanan ke berbagai pelosok itu tidak mungkin bisa dilakukan SPBU swasta," ungkap Inas.
Ia menambahkan bahwa SPBU swasta memiliki keterbatasan dalam distribusi dan infrastruktur, sehingga harga jual BBM mereka cenderung lebih tinggi dibandingkan Pertamina.
Kapasitas distribusi dan jumlah terminal bahan bakar milik Pertamina juga jauh lebih banyak, memungkinkan pelaksanaan program strategis seperti BBM satu harga di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Direktur Center for Energy Policy, Muhammad Kholid Syeirazi, menegaskan bahwa Pertamina adalah satu-satunya perusahaan yang mampu menjamin stabilitas dan ketersediaan stok BBM hingga ke pelosok negeri.
Komitmen pada Energi Bersih dan Penciptaan Lapangan Kerja
Pertamina juga dinilai serius dalam mendukung agenda transisi energi menuju sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Kilang-kilang Pertamina sudah dilengkapi teknologi residue catalytic cracking (RCC) yang mampu mengolah minyak sawit menjadi biodiesel.
Perusahaan ini juga terlibat dalam produksi sustainable aviation fuel (SAF) dan pengembangan energi panas bumi (geothermal), sebagai bagian dari langkah menuju energi rendah karbon.
Dari sisi ekonomi, Inas menekankan bahwa Pertamina memiliki kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja nasional, dengan jumlah karyawan sekitar 45 ribu orang, belum termasuk pekerja kontrak dan sektor pendukung lainnya.
"Dengan pengalamannya, Pertamina sudah membuktikan sebagai perusahaan energi yang sangat penting dalam menjaga ketahanan energi," tegas Inas.
Produksi BBM Nasional dan Komitmen Pemerintah
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa Pertamina terus memperkuat perannya dalam pengelolaan energi nasional sesuai mandat dari pemerintah.
Pertamina mengoptimalkan produksi BBM melalui enam kilang utama yang tersebar di seluruh Indonesia, dari Kilang II Dumai (Sumatera) hingga Kilang VII Kasim (Papua).
Kilang-kilang ini memproduksi berbagai energi strategis seperti BBM, avtur, LPG, dan petrokimia, dengan standar dan spesifikasi internasional.
Program-program tersebut merupakan bagian dari upaya jangka panjang Pertamina untuk menjaga pasokan energi nasional dan memastikan masyarakat di seluruh pelosok negeri mendapatkan akses energi yang adil dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti