Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Kunjungan Wisatawan ke Kamboja Turun 5,6 Persen, China Naik Tajam Sementara Thailand Menurun

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kunjungan Wisatawan ke Kamboja Turun 5,6 Persen, China Naik Tajam Sementara Thailand Menurun
Foto: (Sumber: Wisatawan mengunjungi Kuil Angkor Wat di Taman Arkeologi Angkor yang terdaftar di UNESCO di Provinsi Siem Reap, Kamboja, 29 Januari 2025. ANTARA/Xinhua/Sao Khuth.)

Pantau - Kamboja mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 4,05 juta orang sepanjang Januari hingga Agustus 2025, turun 5,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang mencapai 4,29 juta orang.

Data ini disampaikan dalam laporan resmi Kementerian Pariwisata Kamboja yang dirilis pada Jumat (3/10/2025).

Penurunan ini mencerminkan tekanan pada sektor pariwisata Kamboja yang masih berjuang pulih sepenuhnya pascapandemi dan menghadapi tantangan baru di kawasan.

China Naik Signifikan, Thailand dan Vietnam Justru Turun

Thailand tetap menjadi negara penyumbang wisatawan terbesar ke Kamboja pada periode delapan bulan pertama 2025 dengan total 962.462 pengunjung.

Namun angka ini mengalami penurunan tajam sebesar 28,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Vietnam menyusul dengan 808.471 wisatawan, juga mencatatkan penurunan sebesar 6,9 persen.

Sementara itu, wisatawan asal China justru menunjukkan lonjakan signifikan.

Tercatat sebanyak 784.965 wisatawan asal Negeri Tirai Bambu mengunjungi Kamboja, naik sebesar 45,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Infrastruktur Udara Jadi Harapan Baru

Thong Mengdavid, dosen di Institut Studi Internasional dan Kebijakan Publik, Universitas Kerajaan Phnom Penh, menjelaskan bahwa penurunan jumlah wisatawan ini mencerminkan perlambatan ekonomi regional serta meningkatnya persaingan dari destinasi tetangga.

"Hal ini juga menyoroti tantangan yang masih ada dalam konektivitas udara dan diversifikasi destinasi", ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kehadiran Bandara Internasional Techo yang baru dibangun diharapkan menjadi solusi atas kendala tersebut.

"Bandar Udara Internasional Techo yang baru dibangun akan menjadi gerbang utama ke Kamboja, menawarkan kapasitas penerbangan yang lebih besar, fasilitas modern, dan konektivitas internasional yang lebih baik", ungkapnya.

Dengan lebih banyak penerbangan langsung dari kawasan regional dan internasional, bandara tersebut diharapkan dapat membuat perjalanan ke Kamboja lebih nyaman dan menarik bagi wisatawan.

Pariwisata sendiri merupakan salah satu dari empat pilar utama ekonomi Kamboja, bersama dengan ekspor garmen, alas kaki, dan perlengkapan perjalanan; sektor pertanian; serta konstruksi dan real estat.

Penulis :
Aditya Yohan