
Pantau - Pemerintah Bolivia secara tegas mengecam pelanggaran wilayah udara Venezuela oleh jet tempur Amerika Serikat yang dianggap sebagai tindakan provokatif dan membahayakan stabilitas politik, ekonomi, serta sosial di kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Kementerian Luar Negeri Bolivia dalam pernyataan resminya pada Sabtu, seperti dikutip oleh RIA Novosti, menyebut bahwa pelanggaran ini merupakan ancaman serius terhadap kedaulatan Venezuela, yang disebut sebagai negara sahabat Bolivia.
Pelanggaran Dikecam Sebagai Tindakan Ilegal dan Hegemonik
Bolivia menyatakan bahwa tindakan jet tempur Amerika Serikat tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional serta Konvensi Chicago tentang Penerbangan Sipil Internasional.
"Aksi ilegal dan provokatif ini mencerminkan kepentingan hegemonik yang ingin menguasai sumber daya alam Karibia, dan membahayakan stabilitas politik, ekonomi, dan sosial kawasan", demikian bunyi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Bolivia.
Pemerintah Bolivia juga menegaskan kembali komitmennya terhadap perdamaian dan pentingnya dialog antarnegara di kawasan.
Selain itu, Bolivia menuntut agar Amerika Serikat segera menghentikan tindakan-tindakan yang mengancam kehidupan dan perdamaian jutaan warga di Amerika Latin dan Karibia.
Venezuela Deteksi Kehadiran Jet Tempur AS
Sebelumnya, pada Kamis, 2 Oktober 2025, Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, mengungkapkan bahwa lima pesawat tempur AS yang diduga merupakan F-35 telah terdeteksi oleh sistem pertahanan udara Venezuela.
Pesawat-pesawat tersebut berada di wilayah informasi penerbangan Maiquetia, tepat di lepas pantai Karibia Venezuela.
Menurut Menteri Lopez, keberadaan jet-jet tempur Amerika Serikat tersebut juga dikonfirmasi oleh pilot dari sejumlah maskapai penerbangan internasional yang melintas di kawasan itu.
Selain Bolivia, negara lain seperti Kuba juga telah menyatakan kecaman keras terhadap insiden pelanggaran wilayah udara Venezuela oleh Amerika Serikat.
- Penulis :
- Aditya Yohan