
Pantau - Negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas resmi dimulai pada Senin, 6 Oktober 2025, di kota Sharm el-Sheikh, Mesir, dengan fokus utama pada persiapan pertukaran tahanan, menurut laporan media pemerintah Mesir.
Perundingan ini merupakan bagian dari upaya diplomatik yang difasilitasi oleh Mesir dan Qatar untuk mengimplementasikan rencana gencatan senjata Gaza yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Para mediator dari Mesir dan Qatar sedang berupaya keras untuk membangun mekanisme pembebasan tahanan," ungkap sumber Mesir yang dikutip saluran berita Al-Qahera.
Delegasi Hamas dan Israel Hadir Bahas Detail Pertukaran Tahanan
Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya telah tiba di Sharm el-Sheikh pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Sementara itu, tim perunding dari Israel tiba pada Senin pagi untuk mengikuti sesi negosiasi.
Pada Sabtu sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Mesir mengumumkan bahwa pihaknya akan menjadi tuan rumah bagi delegasi dari kedua pihak untuk membahas detail teknis terkait pertukaran tahanan, sebagaimana tercantum dalam rencana gencatan senjata AS.
Rencana Trump dan Situasi Terkini di Gaza
Pada 29 September 2025, Presiden Donald Trump memaparkan rencana perdamaian berisi 20 poin yang mencakup pembebasan tawanan dari kedua belah pihak, gencatan senjata menyeluruh, pelucutan senjata Hamas, serta rekonstruksi wilayah Gaza.
Hamas dikabarkan telah menyetujui prinsip-prinsip utama dalam rencana tersebut dan kini tengah membahas langkah lanjutan dalam forum negosiasi di Mesir.
Sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023, serangan militer Israel telah menyebabkan hampir 67.200 warga Palestina di Gaza tewas.
Sebagian besar infrastruktur di wilayah Gaza dilaporkan hancur dan berubah menjadi puing-puing, menciptakan krisis kemanusiaan yang serius di wilayah tersebut.
- Penulis :
- Aditya Yohan