Tampilan mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

PM Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Malaysia Bebaskan Relawan yang Ditahan Israel: “Negara Bersama Kalian”

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

PM Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Malaysia Bebaskan Relawan yang Ditahan Israel: “Negara Bersama Kalian”
Foto: (Sumber: Arsip - Kapal-kapal yang ikut bergabung dalam misi Global Sumud Flotilla untuk Gaza, Palestina. (ANTARA/Anadolu/py))

Pantau - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa pemerintah Malaysia akan terus berjuang untuk membebaskan sembilan relawan asal Malaysia yang saat ini masih ditahan oleh militer Israel. Pernyataan tersebut disampaikan Anwar pada Rabu malam, 8 Oktober 2025, di Kuala Lumpur.

Malaysia Didukung Turki, Relawan Disebut Pahlawan Kemanusiaan

Pernyataan Anwar disampaikan sebagai respons atas penahanan sembilan relawan Malaysia dan sejumlah aktivis dari negara lain yang tergabung dalam misi kemanusiaan kapal Freedom Flotilla Coalition (FFC) dan Thousand Madleens To Gaza (TMTG).

“Buat semua keluarga yang menanti dengan doa dan air mata, percayalah, negara bersama kalian,” ucap Anwar.

Ia menyebut para relawan bukan sekadar aktivis biasa, melainkan “pahlawan kemanusiaan yang membawa nama negara ke tengah lautan perjuangan.”

Anwar juga menyampaikan bahwa pemerintah Turki telah kembali memberikan jaminan dukungan dan akan membantu proses pembebasan sembilan relawan Malaysia tersebut.

“Kami tidak akan berdiam diri dan akan terus berjuang menuntut keadilan dan pembebasan mereka. Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada anak-anak Malaysia menjalani cobaan dan memudahkan setiap langkah urusan pembebasan mereka,” ujar Anwar dalam pernyataannya.

23 Relawan Malaysia dari Misi Global Sumud Flotilla Telah Dipulangkan

Sebelumnya, militer Israel juga menahan 23 relawan asal Malaysia yang tergabung dalam kapal misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla.

Setelah melalui proses diplomatik, seluruh relawan tersebut telah dibebaskan dan diterbangkan ke Istanbul, Turki, untuk menjalani pemulihan.

Selanjutnya, mereka tiba kembali di Malaysia pada Selasa malam, 7 Oktober 2025.

Pemerintah Malaysia menegaskan bahwa langkah diplomasi dan tekanan internasional akan terus diupayakan agar seluruh relawan kemanusiaan dapat dibebaskan dan dipulangkan dengan selamat.


 

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan