Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Gencatan Senjata di Gaza Tertunda karena Sengketa Daftar Tahanan Palestina, Trump Klaim Tahap Pertama Damai Sudah Disepakati

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Gencatan Senjata di Gaza Tertunda karena Sengketa Daftar Tahanan Palestina, Trump Klaim Tahap Pertama Damai Sudah Disepakati
Foto: (Sumber: Warga Palestina berkumpul setelah adanya pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di depan markas besar komite Mesir di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Kamis (9/10/2025)(ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/nym).)

Pantau - Perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza hingga kini belum ditandatangani, dipicu oleh ketidaksepakatan antara pihak terkait mengenai daftar pemimpin Palestina yang dipenjara dan diharapkan bisa dibebaskan dari penjara Israel.

"Perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza belum ditandatangani karena ketidaksepakatan tentang daftar pemimpin Palestina yang dipenjara dan diharapkan bisa dibebaskan dari penjara Israel," ujar juru bicara Hamas di Lebanon, Walid Kilani.

Nama-Nama Tahanan Jadi Sumber Ketegangan

Beberapa nama yang termasuk dalam daftar yang diajukan Hamas antara lain Marwan Barghouti, Abdullah Barghouti, Ahmad Saadat, Ibrahim Hamed, dan Hassan Salama.

Kilani menegaskan bahwa isu pelucutan senjata terhadap Hamas maupun pembentukan pemerintahan baru di Gaza tidak menjadi bagian dari tahap perundingan yang sedang berlangsung di Mesir.

Di sisi lain, seorang sumber Israel mengonfirmasi kepada CNN bahwa negosiasi masih berlangsung terkait pembebasan tahanan Palestina.

"Tim sedang menyusun daftar tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan. Masalah ini belum terselesaikan," kata sumber tersebut.

Sementara itu, jenazah dua pemimpin Hamas yang tewas, Yahya Sinwar dan Mohammed Sinwar, dipastikan tidak akan dikembalikan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.

Penembakan Masih Terjadi, Trump Umumkan Tahap Pertama Kesepakatan

Meskipun sempat diumumkan bahwa gencatan senjata telah dicapai, tank-tank Israel masih terlihat menembaki para pengungsi Palestina di jalanan menuju Kota Gaza.

Insiden ini disiarkan langsung oleh Al Jazeera, dengan laporan koresponden bahwa tembakan dilakukan dari jarak dekat.

Sementara itu, pada 29 September, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana 20 poin untuk mengakhiri konflik Gaza.

Rencana tersebut mencakup gencatan senjata segera dan pembebasan semua sandera dalam waktu 72 jam, serta seruan agar Hamas dan faksi lainnya mundur dari pemerintahan Gaza.

Pemerintahan sementara Gaza direncanakan akan dijalankan oleh "komite Palestina yang teknokratis dan apolitis" di bawah pengawasan dewan internasional yang dipimpin langsung oleh Trump.

Pada Rabu, Trump menyatakan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama dari perjanjian damai.

Kesepakatan awal itu mencakup pembebasan semua sandera oleh Hamas dan penarikan pasukan Israel ke garis demarkasi yang disepakati.

Penulis :
Ahmad Yusuf