billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Israel Pindahkan Tahanan Palestina ke Dua Penjara Jelang Pertukaran dengan Sandera

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Israel Pindahkan Tahanan Palestina ke Dua Penjara Jelang Pertukaran dengan Sandera
Foto: (Sumber: Pembebasan sandera Palestina. ANTARA/Anadolu/py)

Pantau - Otoritas Israel pada Sabtu mengumumkan telah memindahkan ratusan tahanan Palestina ke dua lembaga pemasyarakatan sebagai persiapan pembebasan mereka dalam kesepakatan pertukaran dengan sandera Israel, menyusul gencatan senjata di Gaza.

Penahanan Dipusatkan di Penjara Ketziot dan Ofer

Menurut laporan media Israel KAN, tahanan Palestina yang akan dibebaskan di Gaza atau dideportasi melalui perbatasan Rafah telah dipindahkan ke Penjara Ketziot di Negev, Israel selatan.

Sementara itu, tahanan yang akan dibebaskan di wilayah Tepi Barat dipindahkan ke Penjara Ofer yang terletak di sebelah barat Ramallah.

Dinas Penjara Israel mengonfirmasi bahwa proses pemindahan para tahanan telah rampung ke fasilitas yang akan menjadi lokasi pembebasan.

Harian Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa ribuan polisi penjara dikerahkan dalam operasi pemindahan tersebut.

Puluhan konvoi kendaraan yang dikawal ketat pasukan keamanan digunakan untuk mengangkut para tahanan.

Pembebasan para tahanan diperkirakan dimulai pada Senin, setelah Hamas lebih dulu membebaskan para sandera Israel.

2.000 Tahanan Palestina Dibebaskan, Hamas Belum Setujui Daftar

Dalam kesepakatan pertukaran yang dicapai, sebanyak 2.000 tahanan Palestina akan dibebaskan oleh Israel.

Dari jumlah tersebut, 250 orang merupakan tahanan yang sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup, dan 1.700 lainnya ditahan sejak perang meletus pada Oktober 2023 di Gaza.

Tahanan-tahanan ini dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran dengan 48 sandera Israel yang diyakini ditahan di Gaza.

Namun, Kantor Media Tahanan Palestina yang berafiliasi dengan Hamas membantah telah tercapai kesepakatan final mengenai daftar tahanan yang akan dibebaskan.

Pihak Tel Aviv menyatakan bahwa dari 48 warga Israel yang ditahan di Gaza, 20 di antaranya dipastikan masih hidup.

Sementara itu, lebih dari 11.100 warga Palestina saat ini masih dipenjara di Israel.

Laporan dari media dan lembaga HAM di Palestina serta Israel mengungkapkan bahwa banyak tahanan Palestina mengalami penyiksaan, kelaparan, serta kelalaian medis, yang telah menyebabkan sejumlah kematian.

Gencatan Senjata Dimulai, Masa Depan Gaza Dibentuk Ulang

Fase pertama dari perjanjian gencatan senjata Gaza telah dimulai pada Jumat siang, dengan pasukan Israel mundur secara bertahap ke garis kuning.

Proses pertukaran tahanan dan sandera diperkirakan akan berlangsung selama 72 jam.

Tahap kedua dari kesepakatan tersebut dilaporkan mencakup pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa kehadiran Hamas.

Dalam rencana ini, akan dibentuk pasukan keamanan gabungan yang terdiri dari warga Palestina serta pasukan dari negara-negara Arab dan Islam.

Proses ini juga mencakup pelucutan senjata milik Hamas.

Sejak konflik kembali pecah pada Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.700 warga Palestina.

Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Dampak dari konflik ini membuat sebagian besar wilayah Gaza kini dinilai tidak layak huni.

Penulis :
Aditya Yohan