
Pantau - Pemerintah Pakistan menyerukan upaya diplomasi dan dialog dengan Afghanistan pada Minggu, 12 Oktober 2025, sehari setelah bentrokan mematikan di perbatasan kedua negara yang menyebabkan puluhan tentara tewas dan terluka.
Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam pernyataannya menyebut bahwa Islamabad sangat menghargai dialog dan diplomasi, serta menjunjung tinggi hubungan yang saling menguntungkan dengan Afghanistan.
Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa perjuangan melawan terorisme adalah tujuan bersama antara kedua negara bertetangga.
Korban Tewas dan Saling Tuding
Bentrokan bersenjata yang terjadi pada Sabtu, 11 Oktober 2025, dinilai sebagai salah satu insiden paling mematikan sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021.
Pihak Afghanistan menyebut sembilan tentaranya tewas dalam insiden tersebut.
Sementara itu, Pakistan melaporkan kehilangan 23 prajuritnya dan menggambarkan peristiwa tersebut sebagai "serangan tanpa provokasi" yang dilakukan oleh pasukan Taliban Afghanistan.
Pakistan juga menyebut serangan itu sebagai "fitnah Khawarij yang disponsori India", merujuk pada kelompok militan terlarang Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP), yang selama ini dianggap sebagai ancaman besar terhadap keamanan domestik Pakistan.
Pakistan Klaim Menetralisir 200 Teroris, Afghanistan Akui Mediasi Saudi-Qatar
Dalam pernyataan terpisah, otoritas Pakistan mengklaim telah "menetralisir lebih dari 200 anggota Taliban dan teroris yang berafiliasi" dengan kelompok yang kini menguasai Afghanistan.
Hingga saat ini, India belum memberikan tanggapan atas tuduhan keterlibatan dalam konflik tersebut.
Di sisi lain, pemerintah Afghanistan menyatakan telah menghentikan serangan terhadap pos-pos Pakistan setelah adanya mediasi diplomatik dari Arab Saudi dan Qatar.
Pakistan menyatakan akan terus memantau situasi dengan ketat dan siap mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi wilayah dan rakyatnya dari ancaman lintas batas.
- Penulis :
- Aditya Yohan