
Pantau - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan secara resmi bahwa perang dua tahun antara Israel dan Hamas di Gaza telah berakhir.
Pernyataan ini disampaikan Trump menjelang sidang pleno parlemen Israel (Knesset) pada Senin, 13 Oktober 2025, saat berbicara singkat kepada wartawan.
Ia kembali menegaskan pernyataan tersebut dalam pidato resminya di hadapan anggota parlemen Israel.
"Sekarang, pada akhirnya, bukan hanya bagi warga Israel, tetapi juga bagi warga Palestina dan banyak pihak lain. Mimpi buruk yang panjang dan menyakitkan ini akhirnya berakhir", ungkap Trump di Knesset.
Gencatan Senjata dan Bantuan AS ke Israel
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah memasuki hari keempat sejak diumumkan.
Dalam pidatonya, Trump menyoroti peran Amerika Serikat dalam mendukung militer Israel selama konflik berlangsung.
"Amerika Serikat telah memberikan bantuan militer dalam jumlah besar kepada Israel", ia mengungkapkan.
Ia menambahkan, "Begitu banyak sehingga Israel menjadi kuat dan berkuasa".
Trump juga memuji cara Israel memanfaatkan dukungan tersebut: "Kalian menggunakannya dengan baik", katanya di hadapan parlemen.
Pidato Trump sempat terhenti ketika seorang anggota Knesset membentangkan spanduk yang menyerukan pengakuan atas Palestina, sebelum akhirnya diamankan oleh petugas keamanan.
Isu Iran dan Agenda Perdamaian
Trump juga menyinggung mengenai Iran dan peluang perundingan damai dengan negara tersebut.
"Akan sangat baik jika kita bisa membuat kesepakatan damai dengan mereka (Iran)", ujarnya.
Ia menambahkan, "Saya pikir mereka ingin, saya pikir mereka lelah", namun menegaskan bahwa penyelesaian masalah dengan Rusia menjadi prioritas utama: "Tetapi pertama-tama kita harus menyelesaikan masalah dengan Rusia".
Sebelum Trump berbicara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyampaikan pidatonya di Knesset, menegaskan komitmen pemerintahannya terhadap proses perdamaian.
"Saya berkomitmen terhadap perdamaian ini", ujar Netanyahu di hadapan parlemen.
Kunjungan Diplomatik dan Konferensi Perdamaian
Usai kunjungannya ke Israel, Trump langsung bertolak ke Sharm el-Sheikh, Mesir.
Di kota tersebut, Trump dijadwalkan memimpin bersama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza bersama Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi.
Kunjungan Trump ke Israel bertepatan dengan pemulangan 20 sandera terakhir dari Gaza ke Israel.
Di saat yang sama, sekitar 2.000 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf