billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Netanyahu Tegaskan Pasukan Israel Akan Tetap di Gaza Meski Gencatan Senjata Disepakati

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Netanyahu Tegaskan Pasukan Israel Akan Tetap di Gaza Meski Gencatan Senjata Disepakati
Foto: (Sumber: Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu (tengah), Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff (kiri), dan menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, menghadiri pertemuan di Yerusalem pada 9 Oktober 2025. Ma'ayan Toaf/GPO/Handout via Xinhua.)

Pantau - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Jumat (10 Oktober 2025), menegaskan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Jalur Gaza meskipun kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas telah disetujui sehari sebelumnya.

Langkah ini, menurut Netanyahu, bertujuan untuk memastikan kelompok Hamas dilucuti senjatanya dan wilayah Gaza didemiliterisasi secara menyeluruh.

Dalam pidato yang disiarkan melalui televisi nasional, Netanyahu menyatakan, "Militer Israel tetap berada jauh di dalam wilayah itu dan memegang semua posisi yang mengendalikannya."

" Dengan cara ini, kami mengepung Hamas dari segala arah menjelang tahap-tahap selanjutnya dari rencana tersebut, di mana Hamas akan dilucuti dan Gaza akan didemiliterisasi," tambahnya.

Ia juga menekankan, "Jika ini tercapai dengan cara yang mudah, itu akan bagus. Jika tidak, maka akan dicapai dengan cara yang sulit."

Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, Israel setuju untuk menghentikan pertempuran dan menarik sebagian pasukannya dari Jalur Gaza.

Sebagai imbalannya, Hamas akan membebaskan seluruh sandera yang masih tersisa, termasuk 20 orang yang masih hidup dan 28 jasad dalam beberapa hari ke depan.

Namun, Hamas menyatakan bahwa jasad para sandera kemungkinan akan diserahkan lebih lambat dibandingkan dengan para sandera hidup.

Selain itu, Israel juga akan membebaskan lebih dari 2.000 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

Bantuan Kemanusiaan dan Kondisi Gaza

Dalam kesepakatan yang sama, truk-truk bantuan yang membawa makanan dan pasokan medis akan diizinkan masuk ke Jalur Gaza.

Bantuan tersebut ditujukan untuk sekitar 2 juta penduduk Gaza, yang sebagian besar telah mengungsi berulang kali akibat serangan udara Israel.

Selama dua tahun terakhir, serangan Israel telah menyebabkan kehancuran luas di Gaza.

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 67.000 orang tewas, serta kelaparan yang melanda sejumlah besar penduduk akibat blokade dan konflik yang berkepanjangan.

Penulis :
Aditya Yohan