
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan dimulainya fase dua dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza, menyusul keberhasilan pembebasan 20 sandera Israel dalam tahap pertama yang dimediasi oleh Turki, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.
"Seluruh dua puluh sandera telah kembali dan perasaan adalah sebaik yang diharapkan," ujar Trump dalam pernyataan resminya.
Namun ia menekankan bahwa proses belum selesai.
"Sebuah beban besar telah terangkat, tetapi pekerjaan belum selesai. Mereka yang tewas belum dipulangkan, seperti yang dijanjikan! Fase Dua dimulai sekarang juga!!!"
Rencana Fase Dua: Pemerintahan Baru dan Pasukan Multinasional
Dalam tahap pertama kesepakatan, dilakukan pertukaran antara sandera Israel dan ratusan tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara militer Ofer dan fasilitas penahanan lain di Gurun Negev.
Pengumuman fase dua disampaikan Trump setelah bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam pertemuan tingkat tinggi di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin, 13 Oktober 2025.
Pertemuan itu mempertemukan sejumlah pemimpin dunia guna menggalang dukungan internasional terhadap rencana gencatan senjata di Gaza yang diprakarsai oleh pemerintahan Trump.
Fase dua dari kesepakatan ini mencakup pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, pembentukan pasukan multinasional, serta upaya perlucutan senjata terhadap kelompok Hamas.
Langkah ini dipandang sebagai upaya besar untuk membangun stabilitas politik di Gaza pasca-konflik dan menciptakan kondisi keamanan jangka panjang di wilayah tersebut.
Dampak Konflik Sejak 2023: Puluhan Ribu Tewas
Sejak konflik memuncak pada Oktober 2023, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina.
Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak, menurut laporan organisasi kemanusiaan internasional.
Intensitas serangan tersebut membuat wilayah Gaza hampir tidak layak huni, memicu krisis kemanusiaan besar-besaran dan memperburuk kondisi infrastruktur sipil.
Fase dua dari gencatan senjata ini diharapkan mampu mengurangi eskalasi lebih lanjut serta membuka jalan menuju pemulihan jangka panjang di wilayah Gaza yang porak-poranda akibat perang.
- Penulis :
- Aditya Yohan