billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ketua Komisi VI DPR Minta Trans7 Minta Maaf, Tayangan Xpose Dinilai Lecehkan Kiai Lirboyo

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Ketua Komisi VI DPR Minta Trans7 Minta Maaf, Tayangan Xpose Dinilai Lecehkan Kiai Lirboyo
Foto: Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini (sumber: ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Pantau - Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Ermarini, mengecam keras tayangan program Xpose di Trans7 yang dinilai melecehkan martabat ulama, khususnya terhadap Kiai Haji Anwar Manshur dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Anggia menilai narasi yang disampaikan dalam tayangan tersebut tidak mendidik dan tidak menghormati kedudukan ulama sebagai penjaga moral bangsa.

"Karisma kiai tidak bisa dipermainkan. Jangan asal memberikan narasi tanpa memperhatikan isi dan dampaknya terhadap masyarakat", ungkapnya.

Trans7 Diminta Minta Maaf dan Hormati Ulama

Anggia meminta seluruh pihak, terutama media, agar lebih berhati-hati dan menghormati para ulama dalam setiap konten yang diproduksi.

Ia menegaskan pentingnya peran pondok pesantren dalam pendidikan di Indonesia.

"Tanpa pondok pesantren, dunia pendidikan di Indonesia tidak akan berkembang seperti saat ini", ia mengungkapkan.

Menurutnya, kiai dan pesantren bukanlah objek sensasi media, melainkan benteng moral bangsa.

"Kiai dan pesantren adalah benteng moral bangsa, bukan objek sensasi media", tegasnya.

Anggia juga mendesak manajemen Trans7 untuk segera meminta maaf secara terbuka dan menarik tayangan yang dinilai merendahkan martabat Kiai Anwar Manshur tersebut.

Trans7 dan KPI Berikan Respons

Menanggapi desakan tersebut, Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, menyampaikan permintaan maaf secara resmi melalui video pernyataan.

"Kami ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo Kiai Haji Anwar Manshur beserta keluarga besar, juga para pengasuh, santri, dan alumni dari Pondok Pesantren Lirboyo", katanya.

Andi juga mengakui adanya kelalaian dalam proses penayangan konten yang berasal dari pihak luar.

"Namun, kami tidak berlepas tanggung jawab atas kesalahan tersebut. Kami telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada salah satu putra Kiai Haji Anwar Manshur pada Senin (13/10) malam", ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap tayangan tersebut.

"Tentu ini akan dibawa ke sidang pleno. Di situ kami tentukan sikap apa yang akan diberikan KPI secara kelembagaan terkait kasus ini", ujarnya.

Penulis :
Shila Glorya