billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

GREAT Institute: Kehadiran Prabowo di KTT Gaza Perkuat Peran Indonesia sebagai Mediator Global

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

GREAT Institute: Kehadiran Prabowo di KTT Gaza Perkuat Peran Indonesia sebagai Mediator Global
Foto: (Sumber: Ketua Dewan Direktur GREAT Institute Syahganda Nainggolan. (ANTARA/HO-GREAT Institute))

Pantau - Kehadiran Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir pada Senin dinilai sebagai bukti nyata pengakuan dunia terhadap kredibilitas diplomasi Indonesia di panggung internasional.

Ketua Dewan Direktur GREAT Institute, Syahganda Nainggolan, menyebut bahwa keterlibatan langsung Presiden Prabowo menunjukkan pergeseran peran Indonesia dari simbolis menjadi strategis dalam upaya penyelesaian konflik global.

"Keterlibatan Prabowo di KTT Gaza menunjukkan bahwa kepemimpinan Indonesia tidak lagi bersifat simbolik. Dunia mulai melihat Indonesia sebagai mediator dengan kapasitas yang nyata," ungkap Syahganda.

Pujian Trump dan Jalur Komunikasi Langsung Jadi Sorotan

Menurut Syahganda, kehadiran Prabowo dalam forum internasional tersebut juga mempertegas komitmen Indonesia terhadap isu kemanusiaan, khususnya dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan mewujudkan perdamaian dunia.

" Kami sangat mengapresiasi karena Presiden Prabowo serius mengupayakan pembebasan Palestina," tegasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Prabowo mendapat pujian terbuka dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, usai pertemuan tersebut.

"Pernyataan Trump itu bukan hal kecil. Itu memperlihatkan bahwa komunikasi Prabowo melampaui batas protokol diplomatik formal," katanya.

Syahganda menilai interaksi langsung antara Prabowo dan Trump membuktikan adanya jalur komunikasi strategis yang tidak dimiliki banyak pemimpin dari negara berkembang.

"Buktinya dialog singkat Prabowo dan Trump, terkait permintaan Prabowo agar Eric Trump dapat ditemuinya secara langsung, tanpa perantara, yang sempat terekam dan menjadi bahan pemberitaan nasional dan internasional, membuktikan bahwa Presiden Prabowo memiliki akses atau jalur komunikasi langsung untuk berunding dengan Donald Trump," tambahnya.

Amanat Konstitusi dan Sikap Perdamaian Dunia Islam

Peneliti senior Desk Politik GREAT Institute, Hanief Adrian, menyatakan bahwa kehadiran Prabowo di KTT Gaza adalah bentuk konkret pelaksanaan amanat konstitusi dalam politik luar negeri Indonesia.

"Kehadiran Prabowo di KTT Gaza adalah pelaksanaan amanat konstitusi, kita tidak hanya berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina, tetapi juga perdamaian dunia," ujar Hanief.

Ia menilai bahwa forum tersebut menjadi refleksi penting bagi para pengamat kebijakan luar negeri tentang bagaimana Indonesia menempatkan diri dalam konstelasi perdamaian global.

Hanief juga menyampaikan bahwa keterlibatan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim dalam KTT Gaza menunjukkan kesediaan mereka untuk mengedepankan jalur damai.

"Dan sikap cenderung kepada perundingan untuk perdamaian, selain mencirikan sikap demokratis juga mencirikan sikap seorang Muslim, apalagi Islam artinya adalah perdamaian," jelasnya.

Sebagai bentuk komitmen lanjutan, Hanief mengapresiasi rencana Pemerintah Indonesia mengirimkan 20 ribu prajurit TNI untuk menjadi pasukan perdamaian dalam rangka menjaga stabilitas di kawasan konflik.

Penulis :
Aditya Yohan