
Pantau - Israel menerima dua jasad sandera dari kelompok Hamas pada Rabu malam, 15 Oktober 2025 waktu setempat, melalui penyerahan yang difasilitasi oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Jalur Gaza, Palestina.
Penyerahan Jasad Diwarnai Ketegangan Soal Bantuan Kemanusiaan
Kantor Perdana Menteri Israel menyampaikan bahwa kedua peti jenazah segera dibawa ke Tel Aviv untuk proses identifikasi forensik guna memastikan identitas para korban.
Penyerahan jasad ini dilakukan di tengah tekanan keras dari Israel, yang sebelumnya mengancam akan membatasi akses bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza jika Hamas tidak membebaskan seluruh 28 jasad sandera yang masih tersisa.
Dalam pemeriksaan sebelumnya, pihak Israel menyatakan bahwa dari delapan jasad yang diserahkan Hamas pada Senin dan Selasa, satu di antaranya tidak teridentifikasi sebagai warga Israel.
Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan
Pemulangan jasad para sandera ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara kedua pihak, di mana Israel telah membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, dalam pernyataannya menegaskan, "Kami telah memenuhi komitmen kami terhadap kesepakatan tersebut dengan menyerahkan semua warga Israel yang disandera dan masih hidup yang berada dalam tahanan kami, serta jasad-jasad yang dapat diaksesnya," ungkapnya.
Namun Hamas juga menyebut bahwa untuk menemukan sisa jasad para sandera lainnya diperlukan "upaya ekstensif dan peralatan khusus," mengingat kondisi medan dan kerusakan akibat konflik berkepanjangan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf