billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Demonstrasi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan Lukai 102 Orang, Dipicu Pemakzulan Presiden

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Demonstrasi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan Lukai 102 Orang, Dipicu Pemakzulan Presiden
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Seorang demonstran memegang bendera nasional Peru. ANTARA FOTO/REUTERS/Daniel Becerril/foc/sad.)

Pantau - Satu orang dilaporkan tewas dan 102 lainnya mengalami luka-luka dalam aksi demonstrasi antipemerintah yang berlangsung di pusat kota Lima, ibu kota Peru, pada Kamis (16/10/2025), sebagaimana dilaporkan oleh kantor Ombudsman Peru.

Demonstrasi ini dipicu oleh pemakzulan Presiden Dina Boluarte oleh Parlemen Peru pada 10 Oktober 2025, yang kemudian diikuti dengan pelantikan mantan Ketua Kongres, Jose Jeri, sebagai Presiden menggantikan Boluarte.

Para demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Jose Jeri dan seluruh anggota Kongres, serta pencabutan sejumlah undang-undang yang dinilai memperparah situasi keamanan nasional.

Korban Jiwa dan Luka, Pemerintah Serukan Penyelidikan dan Ketertiban

Kantor Ombudsman Peru menyampaikan bahwa satu warga tewas dalam insiden yang masih dalam proses penyelidikan.

"Saya berduka harus melaporkan kematian seorang warga dalam insiden yang masih diselidiki," ujar Ombudsman Fernando Lozada.

Saat ditanya apakah korban tewas akibat tembakan, Lozada menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memberikan kepastian karena penyelidikan masih berlangsung.

Total korban luka-luka mencapai 102 orang, terdiri dari 24 warga sipil dan 78 petugas polisi yang semuanya telah mendapat perawatan di rumah sakit.

"Hingga saat ini, staf kantor Ombudsman melaporkan bahwa 102 orang terluka telah dirawat di rumah sakit, terdiri atas 24 warga sipil dan 78 petugas polisi," tambahnya.

Selain itu, pihak keamanan juga dilaporkan telah menahan sedikitnya 10 orang terkait aksi demonstrasi tersebut.

Ketidakamanan Nasional dan Gelombang Unjuk Rasa

Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh ini mencerminkan situasi krisis keamanan yang semakin memburuk di Peru.

Negara tersebut tengah dilanda peningkatan tajam kasus pembunuhan, perampokan, pemerasan, serta ancaman terhadap pelaku usaha kecil yang dilakukan oleh kelompok kriminal.

Kondisi tersebut turut memicu gelombang pemogokan dan demonstrasi di berbagai wilayah Peru.

Pemerintah Peru menyatakan sedang melakukan penyelidikan terhadap penyebab kematian korban serta luka-luka yang dialami demonstran dan aparat keamanan.

Pemerintah juga menyerukan ketenangan dan meminta warga untuk menahan diri dari tindakan kekerasan selama proses hukum berjalan.

Penulis :
Aditya Yohan