
Pantau - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengusulkan pengurangan staf PBB sebesar 18,8 persen pada tahun 2026, atau setara dengan 2.681 posisi dari total 14.275 menjadi hanya 11.594 posisi.
Usulan pemangkasan tersebut disampaikan Guterres kepada Komite Kelima Majelis Umum PBB pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Selain pengurangan staf, Guterres juga mengusulkan penurunan kebutuhan sumber daya anggaran menjadi 3,238 miliar dolar AS untuk tahun 2026.
Anggaran ini mengalami penurunan 15,1 persen dibandingkan alokasi anggaran PBB tahun 2025.
Efisiensi Anggaran dan Revisi Rencana Program
Anggaran program tahun 2026 mencakup tiga komponen utama: garis besar rencana, rencana program untuk 2026, serta informasi kinerja program tahun 2024 dan kebutuhan sumber daya untuk berbagai program dan subprogram.
“Revisi laporan estimasi ini merupakan respons pragmatis terhadap realitas fiskal yang terus berkembang serta ekspektasi negara-negara anggota,” ujar Antonio Guterres.
Meskipun pemangkasan anggaran dan staf cukup signifikan, Guterres menegaskan bahwa revisi tersebut telah dirancang dengan cermat untuk menjaga keseimbangan di tiga pilar utama PBB, yaitu perdamaian dan keamanan, pembangunan, serta hak asasi manusia.
Krisis Keuangan dan Tunggakan Negara Anggota
Kondisi keuangan PBB saat ini masih menghadapi tekanan berat, dengan tunggakan sebesar 760 juta dolar AS hingga akhir 2024.
Sebagian besar dari tunggakan ini belum tertagih, dan bahkan dianggap sangat kecil kemungkinannya untuk bisa ditagih kembali.
Di sisi lain, PBB juga memberikan kredit sebesar 89 juta dolar AS kepada negara-negara anggota sebagai bagian dari iuran mereka untuk tahun 2025.
Situasi ini menyebabkan pendapatan aktual PBB menjadi lebih rendah dari anggaran, bahkan jika semua negara anggota membayar kontribusi mereka secara penuh.
Hingga akhir September 2025, PBB baru berhasil mengumpulkan 66,2 persen dari total iuran tahunan, lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya di periode yang sama, yaitu 78,1 persen.
Guterres memperingatkan bahwa pada kuartal terakhir 2025, PBB masih menghadapi ketidakpastian signifikan dalam pengumpulan iuran negara anggota.
Ia memperkirakan PBB berpotensi menutup tahun 2025 dengan defisit lebih dari 450 juta dolar AS.
Padahal, sepanjang tahun ini PBB telah memangkas pengeluaran hampir 600 juta dolar AS untuk menstabilkan keuangan organisasi.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti