billboard mobile
HOME  ⁄  Geopolitik

Hamas Siap Serahkan Jenazah Sandera ke Israel di Tengah Gencatan Senjata

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Hamas Siap Serahkan Jenazah Sandera ke Israel di Tengah Gencatan Senjata
Foto: (Sumber: Arsip - Anggota Brigade Al-Qassam Hamas dan seorang sandera Israel terlihat dalam penyerahan tiga sandera Israel kepada Komite Internasional Palang Merah di kamp pengungsi al-Nuseirat, Gaza, Palestina, 22 Februari 2025. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.).)

Pantau - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan bahwa mereka telah menemukan jenazah seorang sandera di Jalur Gaza dan berencana menyerahkannya kepada pihak Israel pada Minggu, 20 Oktober 2025, jika situasi lapangan memungkinkan.

Penyerahan Jenazah Diumumkan Saat Ketegangan Meningkat

Pernyataan tersebut dirilis menjelang hari penyerahan, di tengah masa gencatan senjata yang diberlakukan sejak pekan lalu antara Israel dan Hamas.

Gencatan senjata ini merupakan bagian dari fase pertama rencana perdamaian yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Fase awal perdamaian mencakup:

  • Pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina
  • Rekonstruksi Gaza
  • Pembentukan pemerintahan baru di Gaza tanpa keterlibatan Hamas

Namun, ketegangan tetap berlanjut meskipun kesepakatan gencatan senjata masih berlaku.

Di hari yang sama dengan pengumuman dari Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militer untuk melakukan "tindakan tegas" terhadap target-target kelompok perlawanan Palestina di Gaza.

Instruksi tersebut menyusul laporan adanya serangan dari Hamas terhadap pasukan Israel.

Penyerahan Jenazah Sebelumnya Sempat Tertunda

Hingga berita ini diturunkan, penyebab kematian sandera yang ditemukan belum diungkapkan.

Penyerahan jenazah sandera sebelumnya sempat tertunda karena penutupan perlintasan Rafah oleh otoritas Israel.

Situasi ini menambah kompleksitas konflik dan menunjukkan bahwa implementasi rencana perdamaian masih menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

Informasi ini dilaporkan oleh Sputnik dan merupakan bagian dari jaringan berita OANA.

Penulis :
Aditya Yohan