
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan optimisme bahwa Washington akan mencapai kesepakatan dagang yang sangat kuat dengan Beijing dalam pertemuan mendatang bersama Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan.
Pertemuan Dijadwalkan Saat KTT APEC 2025
Trump menyampaikan bahwa pertemuannya dengan Xi akan berlangsung di Korea Selatan bertepatan dengan pelaksanaan KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Gyeongju pada 31 Oktober hingga 1 November 2025.
Trump diperkirakan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan pada 29–30 Oktober 2025 di tengah meningkatnya ketegangan dagang dengan China, setelah Beijing memperketat pengendalian ekspor logam tanah jarang yang menjadi komponen penting dalam produksi peralatan militer dan komersial.
“Saat kami meninggalkan Korea Selatan, mungkin saya bisa salah, tapi saya pikir kami akan mencapai kesepakatan dagang yang sangat kuat. Kedua pihak akan puas,” ungkap Trump.
Ia menyampaikan keyakinannya bahwa kesepakatan yang akan dicapai bersama Xi akan menjadi perjanjian fantastis yang menguntungkan kedua negara serta dunia internasional.
Hubungan dengan China Dinilai Tetap Baik
Trump menyoroti keberhasilan kesepakatan dagang sebelumnya dengan Korea Selatan, Jepang, dan Uni Eropa. “Saya bisa katakan Uni Eropa dulu mengambil keuntungan dari Amerika Serikat, tapi sekarang tidak lagi. Kami berhasil menyusun kesepakatan dagang yang sangat adil,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Dengan Jepang, kami juga berhasil menyepakati perjanjian yang adil. Begitu pula dengan Korea Selatan, tempat saya akan bertemu Presiden Xi, kami sudah menyepakati kesepakatan yang adil, dan saya berharap kami juga akan menyusun perjanjian yang sama dengan Presiden Xi dari China.”
Trump menegaskan bahwa hubungannya dengan Presiden Xi tetap baik. “Saya ingin bersikap baik terhadap China. Saya menghargai hubungan saya dengan Presiden Xi. Kami memiliki hubungan yang luar biasa,” katanya.
Trump juga menyebut dirinya telah diundang berkunjung ke China dan berencana melaksanakan kunjungan itu pada awal tahun depan.
Ketegangan Dagang Masih Mengemuka
Pernyataan tersebut muncul setelah sebelumnya Trump sempat mengancam akan membatalkan pertemuan dengan Xi akibat kebijakan China memperketat ekspor logam tanah jarang. Ia mengecam langkah tersebut sebagai “sikap sangat agresif” dan mengumumkan rencana penerapan tarif tambahan sebesar 100 persen terhadap barang-barang asal China mulai 1 November 2025.
“China saat ini membayar tarif 55 persen, dan bisa naik hingga 155 persen pada 1 November jika tidak ada kesepakatan,” tegasnya.
Menanggapi isu keamanan regional, termasuk potensi invasi Taiwan, Trump mengatakan bahwa dirinya dan Xi akan berhubungan dengan baik terkait hal tersebut. “Itu tidak berarti Taiwan bukan sesuatu yang berharga bagi dia, karena mungkin memang begitu. Namun saya tidak melihat akan ada sesuatu yang terjadi,” ungkapnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti