
Pantau - Kuala Lumpur, 26 Oktober 2025 – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN resmi dibuka di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Malaysia, menandai babak baru kerja sama kawasan dengan semangat ketangguhan dan inklusivitas.
Seluruh pemimpin negara ASEAN hadir, termasuk Perdana Menteri Thailand yang baru, Anutin Charnvirakul, serta PM Timor Leste Xanana Gusmão yang untuk pertama kalinya hadir sebagai anggota resmi ASEAN.
Myanmar diwakili oleh delegasi non-politis.
Pemimpin Dunia Hadir, Timor Leste Diresmikan sebagai Anggota Penuh
KTT ini turut dihadiri sejumlah pemimpin dunia, antara lain:
- Presiden Amerika Serikat Donald Trump
- Perdana Menteri China Li Qiang
- Perdana Menteri India Narendra Modi
- Perdana Menteri Australia Anthony Albanese
- Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon
Sebagai tuan rumah dan Ketua ASEAN 2025, Malaysia juga mengundang tokoh kehormatan seperti:
- Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva
- Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
- Presiden Dewan Eropa António Costa
- Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva
- Presiden Bank Dunia Ajay Banga
Salah satu momen bersejarah dari KTT ini adalah pengukuhan resmi Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN.
Dokumen aksesi ditandatangani dan disaksikan oleh seluruh pemimpin ASEAN dan tamu kehormatan.
Sebelumnya, Timor Leste telah menyerahkan instrumen aksesi terhadap Piagam ASEAN dan Perjanjian Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).
Fokus KTT: Ekonomi, Energi, Digital, dan Stabilitas Kawasan
Dengan tema “Forging a Resilient and Inclusive Future Together”, KTT ke-47 ASEAN membahas isu-isu strategis melalui 25 pertemuan, terdiri atas:
- 14 pertemuan tingkat pemimpin
- 6 pertemuan tingkat menteri
- 3 pertemuan pejabat senior
Agenda utama mencakup:
- Penguatan ketahanan ekonomi
- Pembangunan berkelanjutan dan inklusif
- Transisi energi bersih dan jaringan listrik ASEAN terintegrasi
- Ekonomi digital regional
- Potensi penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai
- Respons ASEAN terhadap krisis Gaza
- Kerja sama eksternal ASEAN dengan mitra global
KTT juga akan merumuskan Deklarasi Kuala Lumpur tentang penggunaan media sosial yang aman.
Indonesia Dorong Sentralitas ASEAN dan Tindak Lanjut Isu Myanmar
Presiden RI Prabowo Subianto hadir didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Indonesia secara tegas mendukung keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN.
"Keanggotaan tersebut bukan akhir, melainkan awal bagi Timor Leste untuk menyempurnakan proses internalnya," ujar Prabowo.
Menteri Luar Negeri RI juga menyuarakan pentingnya sinergi lintas sektor ASEAN untuk menghadapi kejahatan lintas batas, termasuk penipuan daring dan kejahatan siber.
Indonesia mengusulkan:
- Pertemuan antarmuka antar badan sektoral ASEAN
- Penguatan kerja sama dalam kerangka ASEAN Political-Security Community (APSC)
Terkait konflik di Myanmar, Indonesia mendorong peningkatan keterlibatan ASEAN dengan tetap menjadikan Konsensus Lima Poin sebagai acuan utama.
Lima poin tersebut mencakup:
- Penghentian kekerasan
- Dialog inklusif
- Penunjukan utusan khusus
- Bantuan kemanusiaan
- Kunjungan utusan ke Myanmar
Indonesia juga mendukung pembentukan Kelompok Pengamat ASEAN untuk mengawasi pelaksanaan pemilu Myanmar yang dijadwalkan Desember 2025.
Namun, Indonesia mengingatkan bahwa pemilu tersebut "belum tentu menyelesaikan masalah mendasar."
ASEAN Fasilitasi Perdamaian Thailand–Kamboja, Indonesia Siap Berkontribusi
Thailand dan Kamboja dalam KTT ini akan menandatangani deklarasi bersama mengenai normalisasi hubungan bilateral pasca-konflik perbatasan.
Deklarasi tersebut mencakup empat prinsip:
- De-eskalasi
- Normalisasi hubungan
- Penarikan senjata berat
Kerja sama seperti penghapusan ranjau dan pemberantasan kejahatan lintas batas
Menlu RI Sugiono menyampaikan bahwa peran ASEAN sangat penting dalam meredakan konflik tersebut.
Ia juga mendukung pemantauan bersama terhadap implementasi kesepakatan bilateral itu.
"Indonesia senantiasa siap berkontribusi terhadap proses ini," tegasnya.
Harapan Baru untuk Komunitas ASEAN
KTT ke-47 ASEAN diharapkan menghasilkan kesepakatan konkret untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai komunitas yang tangguh, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan global.
Sugiono menegaskan bahwa "dari waktu ke waktu, persatuan dan sentralitas ASEAN telah memandu kita menghadapi tantangan dengan ketahanan dan tekad."
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








