billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Turki Kecam Rencana Aneksasi dan Serangan Israel, Tegaskan Dukungan Penuh untuk Palestina

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Turki Kecam Rencana Aneksasi dan Serangan Israel, Tegaskan Dukungan Penuh untuk Palestina
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Jalur Gaza luluh lantak setelah diserbu Israel tanpa jeda. ANTARA/Anadolu/py.)

Pantau - Direktur Komunikasi Turki, Burhanetin Duran, mengecam keras rencana Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat serta serangan terbarunya terhadap Jalur Gaza, yang menurutnya menunjukkan bahwa Israel tidak memiliki niat untuk mencapai perdamaian.

"Sebaliknya, Israel berniat untuk melanjutkan pendudukan dan genosida. Serangan terbaru ini sekali lagi menunjukkan bahwa Israel merupakan ancaman bagi perdamaian dan ketenangan kawasan," ungkap Duran melalui platform media sosial Turki, NSosyal.

Ia juga mengimbau masyarakat internasional untuk bersuara dan mengutuk kebijakan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Turki Tegaskan Komitmen Melawan Penindasan

Burhanetin Duran menegaskan bahwa Turki akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.

"Turki akan berdiri bersama pihak yang tertindas, melawan penindasan, sebagai bentuk keberpihakan kami pada keadilan dan kemanusiaan," tegasnya.

Sementara itu, tentara Israel kembali melancarkan rentetan serangan udara dan artileri ke wilayah Gaza pada Selasa, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan sebagai respons atas dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas.

Serangan Terbaru Langgar Gencatan Senjata

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sebenarnya telah diberlakukan sejak 10 Oktober 2025, berdasarkan rencana perdamaian yang digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Isi kesepakatan tersebut mencakup:

  • Pertukaran sandera dan tahanan
  • Rekonstruksi wilayah Gaza

Namun, serangan terbaru Israel dinilai sebagai pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut.

Pekan sebelumnya, parlemen Israel juga memicu kecaman internasional setelah menyetujui secara awal rancangan undang-undang yang bertujuan memaksakan kedaulatan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Langkah tersebut turut dikecam oleh Amerika Serikat, yang khawatir akan dampak negatif terhadap proses perdamaian.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan