billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China, Jepang, dan Korsel Diminta Pimpin Pertumbuhan Ekonomi Asia-Pasifik Melalui APEC

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

China, Jepang, dan Korsel Diminta Pimpin Pertumbuhan Ekonomi Asia-Pasifik Melalui APEC
Foto: (Sumber: Foto yang diambil pada 24 September 2025 ini menunjukkan tempat KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Gyeongju, Korea Selatan, 24 September 2025. ANTARA/Xinhua/Jun Hyosang)

Pantau - Sekretaris Jenderal Sekretariat Kerja Sama Trilateral (TCS), Lee Hee-sup, mendorong China, Jepang, dan Korea Selatan untuk mengambil peran kepemimpinan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Asia-Pasifik melalui kerja sama inovatif dalam forum APEC.

Tantangan Global Butuh Kolaborasi Tiga Kekuatan Asia Timur

Lee Hee-sup menyatakan bahwa dunia saat ini menghadapi tantangan global yang tidak terduga dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Salah satu tantangan utama adalah kebangkitan proteksionisme, khususnya akibat kebijakan tarif tinggi dari Amerika Serikat.

Menurutnya, kondisi tersebut memperkuat urgensi kerja sama antarnegara di kawasan untuk memobilisasi potensi ekonomi secara kolektif.

"China, Jepang, dan Korea Selatan harus menyadari bahwa mereka berada di perahu yang sama dalam menghadapi tantangan global," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC yang akan digelar di Korea Selatan menjadi momentum penting untuk merumuskan rencana aksi konstruktif dan memperkuat solidaritas regional.

China, Jepang, dan Korsel dinilai telah memainkan peran penting dalam APEC, khususnya dalam memajukan perdagangan bebas, pemulihan ekonomi global, serta pengembangan teknologi masa depan seperti artificial intelligence, digitalisasi, dan industri hijau.

Ketiga negara ini dianggap unggul dalam bidang teknologi, modal, dan tenaga kerja, sehingga memiliki potensi besar untuk memimpin pembangunan ekonomi di Asia-Pasifik.

APEC 2025 dan 2026 Jadi Peluang Strategis untuk Integrasi Kawasan

Lee menyoroti bahwa penyelenggaraan APEC secara berturut-turut oleh Korea Selatan pada 2025 dan China pada 2026 merupakan peluang penting untuk memperkuat integrasi ekonomi regional.

Ia juga menegaskan bahwa China akan terus memainkan peran kunci dalam kerja sama ekonomi kawasan Asia-Pasifik.

"China telah berkontribusi dalam mendorong integrasi ekonomi dan kerja sama multilateral di kawasan Asia-Pasifik, sambil secara aktif mendorong perdagangan bebas dan keterbukaan serta inklusi," ujarnya.

Dalam kapasitasnya sebagai pemimpin TCS, Lee telah beberapa kali mengunjungi berbagai wilayah di China dan menyampaikan pengamatannya.

"Ketika saya mengunjungi berbagai wilayah di China, saya sangat merasakan bahwa strategi nasional China sedang mengembangkan kekuatan-kekuatan produktif berkualitas baru dengan fokus pada digitalisasi, AI, industri hijau, dan inovasi. Ini akan menjadi kekuatan pendorong bagi pembangunan berkelanjutan di masa depan bagi China dan dunia," jelasnya.

Ia juga menambahkan, "Dalam hal ini, China telah membuat kemajuan pesat. Perubahan dapat dilihat di setiap sudut China, baik kota besar maupun kota kecil. Saya selalu punya ekspektasi tinggi terhadap pembangunan China di masa depan."

Penulis :
Ahmad Yusuf