
Pantau - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dilaporkan mengalami sakit punggung usai menghadiri serangkaian kegiatan diplomatik intensif, termasuk memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur dan menghadiri KTT APEC di Korea Selatan.
Kondisi ini diumumkan melalui pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri Malaysia pada hari Minggu, 2 November 2025.
Akibat kondisi tersebut, kunjungan kerja Anwar ke negara bagian Pahang yang sedianya dilaksanakan pada hari yang sama dibatalkan secara mendadak.
"Pembatalan saat akhir ini dibuat atas nasihat tim medis, setelah YAB Perdana Menteri mengalami sakit belakang, yang menyebabkan pergerakan terbatas", ungkap pernyataan resmi tersebut.
Tidak disebutkan secara rinci jenis sakit punggung yang dialami Anwar maupun apakah ia akan menjalani perawatan lebih lanjut.
Jadwal Padat dan Kondisi Fisik Menurun
PM Anwar diketahui memimpin KTT ASEAN ke-47 yang berlangsung pada 26–28 Oktober 2025 di Kuala Lumpur, dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN 2025.
Di sela-sela KTT tersebut, Anwar mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan para pemimpin ASEAN dan mitra strategis.
Usai KTT ASEAN, ia langsung melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT APEC pada 31 Oktober hingga 1 November 2025.
Dalam sebuah wawancara di sela KTT ASEAN, Anwar sempat mengungkapkan bahwa dirinya mengalami kelelahan akibat kurang tidur.
Permintaan Maaf Resmi
Kantor Perdana Menteri menyampaikan permintaan maaf resmi kepada masyarakat, khususnya warga Pahang, atas pembatalan mendadak kunjungan kerja tersebut.
"YAB Perdana Menteri memohon maaf setulusnya, khususnya kepada rakyat Pahang, yang telah bersiap sedia menyambut kehadiran beliau", ia mengungkapkan dalam pernyataan tertulis.
Upaya media lokal untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut dari Sekretaris Politik Senior PM Anwar, Shamsul Iskandar, belum membuahkan hasil selain pernyataan resmi yang sama.
Dokter yang menangani Anwar menyarankan agar ia beristirahat cukup untuk memulihkan kondisi fisiknya.
- Penulis :
- Gerry Eka










