Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Visa Schengen Lima Tahun untuk WNI, Simbol Kepercayaan Uni Eropa terhadap Indonesia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Visa Schengen Lima Tahun untuk WNI, Simbol Kepercayaan Uni Eropa terhadap Indonesia
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Berkas-berkas dalam pengurusan visa. ANTARA/Handout.)

Pantau - Uni Eropa resmi memberlakukan kebijakan visa Schengen baru dengan sistem cascade yang memungkinkan warga negara Indonesia memperoleh visa dengan masa berlaku hingga lima tahun.

Kepercayaan Internasional yang Meningkat

Kebijakan ini menandai babak baru dalam hubungan antara Indonesia dan negara-negara Uni Eropa.

Visa Schengen lima tahun tidak hanya mempermudah administrasi perjalanan, tetapi juga menjadi simbol kepercayaan tinggi Uni Eropa terhadap Indonesia.

Pemberlakuan visa jangka panjang ini merupakan bentuk pengakuan terhadap reputasi dan kredibilitas Indonesia dalam menjaga integritas pergerakan warganya di kancah internasional.

Uni Eropa kini memandang Indonesia sebagai mitra yang setara dan dapat dipercaya, baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun kebudayaan.

Kebijakan ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia, terutama wisatawan, profesional, peneliti, dan pelajar yang ingin memperluas koneksi serta kerja sama internasional.

Syarat Visa dan Dampak Diplomasi

Berdasarkan aturan terbaru, warga negara Indonesia yang memiliki rekam jejak perjalanan ke kawasan Schengen dalam tiga tahun terakhir dapat memperoleh visa multiple entry.

Visa ini berlaku hingga lima tahun, dengan izin tinggal maksimal 90 hari dalam setiap periode 180 hari.

Namun, masa berlaku visa disesuaikan dengan masa berlaku paspor, dan hanya diberikan penuh lima tahun jika paspor pemohon berlaku lebih dari lima tahun.

Jika paspor memiliki masa berlaku lebih pendek, maka visa hanya diberikan maksimal hingga enam bulan sebelum paspor berakhir.

Skema ini menunjukkan bahwa kepercayaan diberikan dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tanggung jawab bersama.

Kebijakan ini merupakan hasil nyata dari diplomasi tingkat tinggi pemerintah Indonesia, salah satunya melalui kunjungan Presiden Prabowo ke Brussels pada pertengahan Juli 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama global dan mempermudah mobilitas warganya.

Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, menyatakan bahwa visa lima tahun ini adalah bentuk meningkatnya kepercayaan terhadap Indonesia.

Pernyataan tersebut menjadi sinyal politik dan diplomatik bahwa Indonesia kini dianggap sebagai mitra strategis global, bukan semata-mata regional.

Di tengah tren global pengetatan visa oleh banyak negara, Uni Eropa justru melonggarkan akses bagi warga Indonesia.

Hal ini menandakan bahwa Indonesia dinilai memiliki stabilitas sosial, ekonomi, dan keamanan yang tinggi, serta perilaku perjalanan warganya yang bertanggung jawab.

Kebijakan ini menjadi bukti bahwa diplomasi Indonesia tidak hanya menghasilkan kesepakatan, tetapi juga membawa dampak nyata bagi kehidupan warga negaranya.

Penulis :
Ahmad Yusuf