
Pantau - Topan Kalmaegi menerjang wilayah tengah Filipina dan menyebabkan sedikitnya 80 orang tewas hingga Rabu malam (5/10), serta memaksa lebih dari 570.000 warga mengungsi akibat banjir besar dan kerusakan parah.
Cebu Jadi Wilayah Paling Terdampak
Pulau wisata Cebu menjadi daerah paling parah terdampak oleh terjangan Topan Kalmaegi.
Menurut data dari Kantor Pertahanan Sipil Filipina, Cebu menyumbang lebih dari separuh dari total jumlah korban jiwa.
Sebanyak 75 orang masih dinyatakan hilang hingga laporan terakhir.
Seorang pegawai pemerintah Provinsi Cebu bernama Jovy Gerodias (50), yang tinggal di Kota Talisay, menceritakan pengalaman saat puncak badai.
"Kami kemudian baru tahu bahwa banjir di sejumlah tempat di perumahan kami sudah setinggi dada. Banyak mobil, sampah, dan juga perabotan terseret arus hingga menutup akses masuk ke perumahan kami kemarin," ungkapnya melalui sambungan telepon kepada Kyodo News pada Rabu.
Korban Jiwa Termasuk Awak Helikopter
Selain korban sipil, insiden tragis juga menimpa tim militer yang sedang menjalankan misi kemanusiaan.
Beberapa awak helikopter militer dilaporkan tewas setelah helikopter yang mereka tumpangi jatuh di Pulau Mindanao.
Helikopter tersebut lepas landas dalam misi pemantauan kerusakan akibat topan, namun mengalami kecelakaan yang menewaskan seluruh awaknya.
Informasi ini dikutip dari laporan Kyodo-OANA yang menyebutkan, "Sebanyak 60 orang tewas, 20 hilang, akibat Topan Kalmaegi di Filipina" dan "Topan Kalmaegi landa Filipina, seorang tewas dan ribuan terdampak".
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







