Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

PM Thailand Tunda Kesepakatan Damai dengan Kamboja Usai Ledakan Ranjau Lukai Dua Prajurit

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

PM Thailand Tunda Kesepakatan Damai dengan Kamboja Usai Ledakan Ranjau Lukai Dua Prajurit
Foto: (Sumber: Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Prey Chan, Banteay Meanchey, Kamboja, Jumat (29/8/2025). Meski gencatan senjata masih diberlakukan, penjagaan ketat kawasan perbatasan tetap dilakukan Tentara Kerajaan Kamboja akibat konflik perbatasan negara mereka dengan Thailand yang dipicu oleh sengketa kepemilikan Kuil Preah Vihear itu. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa..)

Pantau - Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul mengumumkan penundaan proses kesepakatan damai dengan Kamboja setelah insiden ledakan ranjau darat yang menyebabkan dua personel militer Thailand terluka saat patroli di wilayah perbatasan.

Ranjau Lukai Prajurit, Thailand Hentikan Langkah Damai

Ledakan terjadi di jalur patroli yang sebelumnya tidak tercatat sebagai area berbahaya sebelum konflik perbatasan pecah tahun ini.

Dua prajurit Thailand dilaporkan terluka parah, satu mengalami kehilangan kaki dan satu lainnya mengalami gegar otak serius.

"Semua yang kita lakukan harus dihentikan segera. Saya telah menginstruksikan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri untuk bertindak sesuai dengan kepentingan Thailand ke depannya," ujar Anutin.

Insiden ini tercatat sebagai kejadian ketujuh sejak Mei 2025 dan telah menyebabkan total enam personel militer Thailand mengalami cacat tetap.

PM Thailand menyatakan bahwa insiden ini mencerminkan bahwa Kamboja masih menunjukkan sikap permusuhan terhadap Thailand.

"Saya mendukung penuh angkatan bersenjata Thailand dan akan menyokong tindakan apapun yang mereka anggap pantas saat ini," tegasnya.

Kamboja Bantah, Tegaskan Ranjau adalah Sisa Perang Lama

Pemerintah Kamboja membantah tuduhan bahwa militernya memasang ranjau baru, dan menyatakan bahwa ledakan tersebut berasal dari ranjau sisa perang saudara masa lalu.

Kamboja juga menyebut bahwa pasukan Thailand memasuki area yang masih terkontaminasi oleh ranjau lama milik Kamboja.

Ketegangan perbatasan antara kedua negara meningkat menjadi bentrokan bersenjata pada 24 Juli 2025, termasuk tembakan artileri dan serangan udara yang menyebabkan korban jiwa dari kalangan militer maupun warga sipil.

Gencatan senjata diumumkan pada 4 Agustus 2025 dan disusul oleh kesepakatan damai formal antara kedua negara.

Thailand dan Kamboja sama-sama merupakan penandatangan Traktat Ottawa yang ditandatangani pada 1997 dan berlaku sejak 1999.

Traktat ini melarang penggunaan, produksi, dan penimbunan ranjau anti-personel serta mewajibkan pemusnahannya oleh negara anggota.

Penulis :
Ahmad Yusuf