
Pantau - Para pakar dan pembuat kebijakan menyerukan penguatan peran Afrika serta kemitraan yang lebih erat dengan G20 guna mengatasi prioritas utama pembangunan benua tersebut secara efektif dalam dialog tingkat tinggi G20-Afrika yang digelar pada Senin, 10 November 2025 di markas besar Uni Afrika, Addis Ababa, Ethiopia.
Solidaritas Global dan Peran G20
Dialog ini diselenggarakan oleh Kepresidenan G20 Afrika Selatan bekerja sama dengan Uni Afrika.
Wakil Menteri Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan, Alvin Botes, menekankan pentingnya solidaritas dan kesetaraan global.
"Dunia membutuhkan lebih banyak solidaritas, kesetaraan, dan keberlanjutan, yang merupakan tema kepresidenan G20 Afsel," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa filosofi Afrika Ubuntu menjadi inti dari tema tersebut.
"Inti dari tema ini adalah filosofi Afrika Ubuntu, yang selaras dengan slogan Agenda 2030 dan SDG yang berkaitan, yakni tidak meninggalkan siapa pun," tambahnya.
Komisaris Uni Afrika dalam kesempatan itu menekankan bahwa G20 memiliki mandat dan tanggung jawab moral untuk memimpin transformasi arsitektur keuangan global.
Di bawah kepemimpinan Afrika Selatan, G20 telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat suara Afrika dalam tatanan ekonomi internasional dan menciptakan peluang bagi akses keuangan yang lebih adil.
Enam Prioritas Strategis Uni Afrika
Sejak resmi bergabung dengan G20 pada 2023, Uni Afrika telah menetapkan enam prioritas pembangunan utama untuk tiga tahun ke depan.
Prioritas tersebut meliputi percepatan pelaksanaan Agenda 2063 sebagai cetak biru pembangunan jangka panjang Afrika, mendorong reformasi lembaga keuangan internasional, serta meningkatkan produksi pertanian.
Selain itu, Uni Afrika juga memprioritaskan transisi energi yang adil, promosi perdagangan dan investasi dalam kerangka Kawasan Perdagangan Bebas Benua Afrika (AfCFTA), serta peningkatan investasi dalam produksi vaksin dan penanganan pandemi.
- Penulis :
- Aditya Yohan







