Pantau - Seorang pria berusia 22 tahun asal Kien Khleang, Distrik Chroy Changvar, Phnom Penh, Kamboja, dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi virus flu burung H5N1 berdasarkan hasil laboratorium Institut Kesehatan Masyarakat Nasional Kamboja pada 15 November 2025.
Otoritas Lakukan Pelacakan dan Pencegahan
Kementerian Kesehatan Kamboja menyatakan tengah melakukan pelacakan untuk mengetahui sumber infeksi dan memeriksa individu yang memiliki kontak erat dengan korban.
Orang-orang yang sempat berkontak langsung dengan korban telah diberikan obat antivirus Tamiflu (oseltamivir) sebagai langkah pencegahan penularan lanjutan.
Flu burung H5N1 umumnya menyebar di antara unggas, namun dapat menular ke manusia dan menimbulkan gejala seperti demam, batuk, pilek, serta gangguan pernapasan berat.
Imbauan Pemerintah dan Data Kasus Sepanjang Tahun
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi unggas yang sakit atau sudah mati serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan flu burung.
Sepanjang tahun 2025, Kamboja telah mencatat 17 kasus flu burung H5N1 pada manusia, dengan enam di antaranya berujung pada kematian.
- Penulis :
- Gerry Eka
