Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Menlu Iran Sebut Serangan Militer Gagal, Barat Kembali Desak Lanjutkan Dialog Nuklir

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menlu Iran Sebut Serangan Militer Gagal, Barat Kembali Desak Lanjutkan Dialog Nuklir
Foto: (Sumber : Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuannya dengan diplomat asing di Teheran, Iran, pada 5 Oktober 2025. ANTARA/Xinhua/Shadati.)

Pantau - Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi menyatakan bahwa negara-negara Barat kembali mendesak dilanjutkannya pembicaraan mengenai program nuklir Teheran setelah gagal mencapai tujuan melalui serangan militer terbaru.

Serangan Militer Dinilai Gagal dan Diplomasi Jadi Penentu

Araghchi mengatakan bahwa seruan untuk kembali berdialog merupakan hal yang wajar setelah pihak Barat tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan terkait program nuklir Iran dari serangan militer.

Ia menegaskan bahwa tidak ada solusi militer untuk sengketa tersebut dan menolak negosiasi yang dilakukan di bawah tekanan.

Araghchi menyatakan bahwa perundingan harus berlandaskan prinsip yang masuk akal dan logis, bukan berdasarkan pemaksaan atau intimidasi.

Ia menyebut Amerika Serikat dan Israel tidak berhasil mencapai satu pun tujuan mereka dalam konflik terbaru.

"Fasilitas kami hancur, tetapi teknologi kami tetap ada, dan tekad kami bahkan lebih kuat lagi", ujarnya.

Ketegangan Regional dan Upaya Melanjutkan Dialog

Araghchi menegaskan bahwa Iran selalu siap melakukan negosiasi serius apabila kondisi yang tepat terpenuhi serta kembali menempatkan diplomasi sebagai solusi utama dalam penyelesaian sengketa kawasan.

Iran dan Amerika Serikat sebelumnya telah melaksanakan lima putaran pembicaraan tidak langsung yang dimediasi Oman mengenai isu nuklir dan pencabutan sanksi Amerika Serikat.

Kedua negara sedang bersiap menuju putaran keenam ketika Israel melancarkan serangan udara besar pada 13 Juni yang menyasar situs nuklir dan militer Iran hingga menewaskan sejumlah komandan senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Pada 22 Juni, pasukan Amerika Serikat melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan.

Penulis :
Ahmad Yusuf