
Pantau - Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan bahwa Jerman tengah membantu Ukraina mengembangkan sistem persenjataan jarak jauh untuk memperkuat kemampuan militernya menghadapi konflik yang berlangsung.
Dukungan Rahasia untuk Pengembangan Senjata Jarak Jauh
Merz menyampaikan bahwa kerja sama tersebut mencakup pengerjaan berbagai proyek pembuatan senjata jarak jauh bersama pemerintah Ukraina.
"Kami juga menggarap proyek-proyek pembuatan sistem persenjataan jarak jauh bersama pemerintah Ukraina. Tentara Ukraina akan dilengkapi dengan sistem persenjataan tersebut," ungkapnya.
Ia tidak mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai bentuk atau spesifikasi bantuan tersebut.
Merz menegaskan bahwa tingkat dukungan militer Jerman kepada Ukraina harus dirahasiakan agar tidak diketahui Rusia.
"Saya hanya dapat mengatakan bahwa kami melakukan segala yang kami bisa untuk melengkapi tentara Ukraina dengan sistem persenjataan yang memiliki jangkauan tembak yang diperlukan," ia menyatakan.
Ia menambahkan bahwa dukungan militer Jerman kepada Ukraina akan ditingkatkan dalam beberapa pekan dan bulan mendatang.
Dukungan tersebut termasuk kemungkinan memproduksi sistem persenjataan jarak jauh langsung di Ukraina jika dibutuhkan.
Eskalasi Kerja Sama Militer Berlin–Kiev dan Respons Rusia
Pada bulan September, Ketua Komite Pertahanan Parlemen Jerman Thomas Rowekamp menyampaikan bahwa Berlin akan mendukung Kiev dalam mengembangkan kemampuan menyerang target di wilayah Rusia.
Rowekamp juga menegaskan bahwa Jerman ingin memastikan pengembangan sistem senjata jarak jauh dilakukan di Ukraina.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius telah meluncurkan inisiatif baru untuk mendukung kemampuan serangan jarak jauh Ukraina.
Inisiatif tersebut mencakup pendanaan sebesar 300 juta euro atau sekitar Rp5,8 triliun untuk produksi drone jarak jauh di Ukraina.
Rusia memperingatkan bahwa pasokan senjata dari negara-negara Barat kepada Ukraina akan menghambat upaya penyelesaian konflik.
Rusia juga menyatakan bahwa negara-negara NATO menjadi pihak yang terlibat langsung dalam krisis melalui dukungan tersebut.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan bahwa setiap kargo yang berisi senjata menuju Ukraina akan menjadi target sah bagi militer Rusia.
- Penulis :
- Aditya Yohan







