
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hampir menyetujui rencana perdamaian yang diusulkan pemerintah AS untuk mengakhiri konflik dengan Rusia.
Pernyataan tersebut disampaikan Trump pada Jumat (21/11), saat menjamu Wali Kota New York City terpilih, Zohran Mamdani, di Ruang Oval Gedung Putih.
“Kami pikir kami punya cara untuk mencapai perdamaian, dia harus menyetujuinya,” ujar Trump kepada media.
“Saya pikir mereka sudah cukup dekat, tetapi saya tidak ingin memprediksi,” tambahnya.
Zelenskyy: Ukraina Bahas Rinci Proposal Damai AS dengan Serius
Sebelumnya di hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan bahwa pemerintahnya mengintensifkan pembahasan dengan Washington mengenai usulan perdamaian dari Amerika Serikat.
Hal itu disampaikannya setelah melakukan panggilan telepon hampir satu jam dengan Wakil Presiden AS JD Vance dan Menteri Angkatan Darat AS Dan Driscoll.
Dalam pernyataan resmi melalui kanal Telegram, Zelenskyy mengatakan bahwa kedua pihak telah membahas banyak detail proposal dari pihak AS.
Ia menyebut bahwa Ukraina sedang mencari jalan keluar yang “bermartabat dan benar-benar efektif untuk mencapai perdamaian abadi.”
“Kami menghargai perhatian dan kesediaan Washington untuk bekerja sama dengan kami dan mitra kami,” ujar Zelenskyy.
Ia juga mengonfirmasi bahwa Ukraina, AS, dan negara-negara Eropa sepakat untuk melanjutkan koordinasi di tingkat penasihat keamanan nasional demi mewujudkan jalur damai yang konkret.
Usulan Damai AS Diproses Serius, Tapi Harus Adil dan Berkelanjutan
Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina menyambut baik setiap usulan realistis yang ditujukan untuk menghentikan perang dan menekankan bahwa negosiasi berjalan intensif.
“Ukraina selalu menghormati dan terus menghormati keinginan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri pertumpahan darah, dan kami memandang positif setiap usulan realistis,” katanya.
Ia menambahkan bahwa timnya siap bekerja 24 jam setiap hari untuk menyempurnakan rencana damai tersebut.
Pernyataan ini muncul di tengah diskusi yang terus berlangsung mengenai isi dan rincian rencana perdamaian 28 poin yang diinisiasi oleh pemerintahan Trump.
Pemerintah Ukraina menegaskan bahwa setiap penyelesaian konflik harus menjamin perdamaian yang adil dan berkelanjutan, serta tidak melanggar integritas wilayahnya.
AS Beri Sinyal Tegas, 27 November Jadi Tenggat Respons
Trump sebelumnya telah menyatakan bahwa 27 November 2025 adalah batas waktu yang tepat bagi Ukraina untuk memberikan tanggapan resmi terhadap rencana perdamaian tersebut.
Sementara itu, seorang pejabat AS kepada Anadolu menyebut bahwa terdapat sinyal kuat dari Washington agar Ukraina menyetujui usulan damai itu.
“Tersirat kuat kepada Ukraina bahwa Amerika Serikat mengharapkan mereka untuk menyetujui kesepakatan damai,” kata pejabat tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa “setiap perubahan akan diputuskan oleh presiden sendiri,” menandakan bahwa keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Trump.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







