Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Afrika Selatan Serahkan Kepresidenan G20 kepada Amerika Serikat Secara Sederhana

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Afrika Selatan Serahkan Kepresidenan G20 kepada Amerika Serikat Secara Sederhana
Foto: (Sumber : "Kesepakatannya adalah bahwa kami harus melakukannya secara sederhana. Ini bukan hanya masalah Afsel; AS juga tidak menginginkan acara serah terima besar-besaran," ujar Dangor.)

Pantau - Afrika Selatan akan menyerahkan kepresidenan G20 kepada Amerika Serikat dengan cara yang sederhana, kemungkinan pada Selasa 25 November.

Serah Terima Kepresidenan G20 Tanpa Upacara Besar

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Zane Dangor, sherpa G20 Afrika Selatan sekaligus direktur jenderal Departemen Hubungan dan Kerja Sama Internasional (DIRCO).

Ia menyampaikan, "Kesepakatannya adalah bahwa kami harus melakukannya secara sederhana. Ini bukan hanya masalah Afsel; AS juga tidak menginginkan acara serah terima besar-besaran," ungkapnya.

Serah terima akan dilakukan pada tingkat pejabat senior DIRCO kepada charge d’affaires Amerika Serikat.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa secara resmi menutup KTT G20 di Johannesburg pada Minggu 23 November dengan mengetukkan palu kayu sesuai tradisi G20.

Dalam pidato penutupnya, Ramaphosa menyampaikan, "Palu KTT G20 ini secara resmi menutup KTT ini dan kini beralih kepada presiden G20 berikutnya, yaitu AS, tempat di mana kita akan bertemu lagi tahun depan," ungkapnya.

Penegasan Protokol dan Sikap Pemerintah Afrika Selatan

Biasanya palu diserahkan langsung kepada pemimpin kepresidenan berikutnya, namun juru bicara Presiden Ramaphosa, Vincent Magwenya, menegaskan bahwa hal itu tidak akan dilakukan kepada pejabat kedutaan tingkat junior.

Ia menyampaikan, "Ini adalah pelanggaran protokol yang tidak akan ditoleransi atau diizinkan dalam hal ini. Ini sikap yang didasarkan pada prinsip," ujarnya.

Magwenya menambahkan bahwa, "AS memilih untuk memboikot KTT ini. Itu adalah pilihan mereka dan hak prerogatif mereka untuk melakukannya. Namun, yang tidak boleh terjadi adalah pelanggaran protokol yang dipaksakan," ungkapnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf