Pantau - Sebuah mobil khusus yang pernah digunakan mendiang Paus Fransiskus saat kunjungan ke Betlehem pada tahun 2014 telah diubah menjadi klinik keliling dan akan dikirim ke Jalur Gaza untuk merawat anak-anak Palestina yang menjadi korban agresi militer Israel.
Kendaraan Harapan untuk Gaza, Warisan Kasih Paus Fransiskus
Mobil yang dikenal sebagai popemobile itu akan berfungsi sebagai kendaraan kemanusiaan, dilengkapi dengan sopir, dokter, alat diagnosis, peralatan medis dasar seperti suntikan, jarum suntik, dan alat tes infeksi cepat.
Pastor Ibrahim Faltas, penasihat Penjaga Fransiskan Tanah Suci, menyampaikan bahwa kendaraan ini adalah wujud nyata dari harapan dan kasih terhadap Gaza.
“Kendaraan Harapan ini adalah sebuah harapan besar yang kami yakini dapat segera tiba di Gaza untuk melayani anak-anak dan keluarga mereka,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, “Hari ini, kami berharap mobil ini dapat menjadi alat kemanusiaan untuk merawat para korban luka.”
Pastor Faltas menjelaskan bahwa Paus Fransiskus menunjukkan kepedulian besar terhadap Tanah Suci dan memiliki kasih mendalam terhadap masyarakat Gaza.
Meskipun dalam kondisi sakit sebelum wafat, Paus Fransiskus tetap menjalin komunikasi harian dengan paroki di Gaza untuk memantau kondisi mereka.
Permintaan Langsung Paus dan Kondisi Gaza yang Mendesak
Pada Februari 2025, Paus Fransiskus sempat bertemu dengan sekelompok anak-anak Gaza yang sedang dirawat di Italia dan menyampaikan kekaguman atas kecerdasan mereka.
Sebelum wafat pada 21 April 2025, Paus Fransiskus secara langsung meminta organisasi Caritas untuk menggunakan salah satu popemobile-nya sebagai klinik berjalan demi membantu anak-anak Gaza yang terluka.
Hingga kini belum disebutkan tanggal pasti kedatangan kendaraan tersebut di Gaza, namun Pastor Faltas menyatakan harapan agar hal itu bisa segera terlaksana dalam waktu dekat.
“Palestina membutuhkan segala bentuk dukungan, dan anak-anak di Gaza, khususnya, sangat membutuhkan perawatan,” tegasnya.
Gaza Masih Terluka, Kemanusiaan Jadi Prioritas
Menurut data terkini, sejak Oktober 2023, militer Israel telah membunuh hampir 70.000 orang di Jalur Gaza, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.
Selain itu, sekitar 171.000 orang lainnya mengalami luka-luka dalam agresi yang menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.
Kondisi ini sedikit mereda setelah kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober 2025, meskipun dampak kerusakan dan krisis kemanusiaan masih sangat besar.
Pengiriman popemobile yang diubah menjadi klinik keliling menjadi simbol kuat solidaritas global dan warisan kemanusiaan Paus Fransiskus bagi rakyat Gaza.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
